Cianjur (ANTARA) - Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Cianjur, Jawa Barat, mengaku kegiatan donor darah tidak terpengaruh dengan adanya vaksinasi massal yang digencarkan pemerintah daerah, karena warga tetap bisa mendonorkan darahnya setelah tiga hari menerima suntikan vaksinasi dosis pertama.
Wakil Direktur UTD PMI Cianjur, dr Susilawati di Cianjur, Selasa, mengatakan untuk warga yang mendapatkan vaksin dosis kedua, setelah tujuh hari sudah dapat mendonorkan darahnya seperti biasa, sehingga stok darah yang ada hingga saat ini tidak terpengaruh kegiatan vaksinasi yang gencar.
"Untuk saat ini, stok darah yang kami miliki, masih mencukupi untuk dua hari ke depan. Sedangkan untuk hari ketiga dan selanjutnya, kami sudah memiliki program tetap, termasuk pendonor yang rutin yang datang ke UTD dan donor keluarga," katanya.
Ia menjelaskan, selama pandemi dan gencarnya vaksinasi massal, PMI setiap minggu menyebarkan mobil unit ke titik-titik potensial, sehingga stok darah selama pandemi tetap aman.
Per hari ini, tutur dia, stok darah di UTD PMI Cianjur, untuk golongan A sebanyak 73, B 42, O 85 dan AB 2.
"Untuk dua hari ke depan lebih dari cukup, untuk kebutuhan hari selanjutnya, kita mengandalkan pendonor yang datang atau pendonor keluarga," katanya.
Sementara untuk mobil unit, tambah dia, pihaknya telah berkerja sama dan berkoordinasi dengan masing-masing kelompok mulai dari pemerintahan desa, hingga perusahaan swasta yang ada di Cianjur, sehingga stok darah terbantu dari kegiatan tersebut.
"Untuk kebutuhan darah per bulan, UTD PMI Cianjur, membutuhkan 1.500-1.800 labu darah yang dipasok untuk empat rumah sakit dan klinik swasta yang ada di Cianjur, guna mencapai target tersebut, program mobil unit terus digencarkan," katanya.
Baca juga: Nelayan pantai selatan Cianjur raup untung selama perubahan musim
Baca juga: Truk terjun ke jurang di Cianjur, satu orang tewas dan dua orang luka serius
Donor darah di Cianjur tidak terganggu dengan gencarnya vaksinasi
Rabu, 13 Oktober 2021 6:34 WIB