Kantor Berita ANTARA siap berikan energi positif bagi bangsa lewat PON XX Papua
Jumat, 24 September 2021 19:52 WIB
Jakarta (ANTARA) - Perusahaan Umum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA siap memberikan energi positif bagi Bangsa Indonesia melalui kegiatan peliputan PON XX Papua yang akan berlangsung pada 2-15 Oktober 2021.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama Perum LKBN ANTARA Meidyatama Suryodiningrat bahwa seluruh tim yang berangkat akan mendapatkan hasil yang cemerlang.
"Saya sangat yakin bahwa kita mampu memberi sesuatu yang baik. Kita akan cemerlang dan Insya Allah kita akan selalu membanggakan LKBN ANTARA dan bangsa ini. Tidak hanya memberitakan di dalam negeri dan luar negeri," ujar Meidyatama di Wisma ANTARA, Jumat.
Keyakinan itu timbul berkat persiapan matang dari tim yang disiapkan oleh para insan ANTARA untuk bisa memberitakan kabar baik dari Papua tidak hanya dari segi logistik tapi juga dari persiapan redaksi.
Direktur Pemberitaan Perum LKBN ANTARA Akhmad Munir menjelaskan bahwa pelaksanaan PON XX Papua memiliki makna strategis bagi Bangsa Indonesia.
Untuk itu, tugas ANTARA dalam peliputan pelaksanaan PON XX Papua tak hanya sekadar menyiarkan pemberitaan seputar olahraga, namun juga menunaikan tugas kebangsaan.
"Kami berharap kepada teman-teman yang sedang bertugas di liputan PON Papua semangat menggelorakan tugas kebangsaan itu yang kita pegang, semangat menjaga kemanusiaan itu yang kita junjung tinggi sehingga nilai pesan pemberitaan kita menjadi pesan pemberitaan yang bermakna bagi bangsa dan negara," ujar mantan Kabiro ANTARA Jawa Timur itu.
Redaktur Pelaksana Direktorat Pemberitaan LKBN ANTARA Saptono menyebutkan bahwa kesiapan 66 orang Tim Peliputan PON Papua sudah secara umum telah mencapai 99 persen.
"Kenapa kesiapan kita 99 persen, karena kita semua (hari ini) masih di Jakarta. 100 persennya di Papua," katanya.
Ia mengatakan kesiapan tim tidak hanya pada tataran ilmu jurnalistik, tapi juga bertanggung jawab pada kesehatan, keamanan, dan kenyamanan tim peliput dalam bekerja.
LKBN ANTARA selalu mempersiapkan tim terbaik dalam meliput kegiatan akbar lomba empat tahunan di Tanah Air itu.
"ANTARA dari tahun ke tahun selalu mempersiapkan tim terbaik dalam peliputan. Kita tetap mengirim jumlah personel yang tetap sama, cukup banyak 66 orang," katanya.
Menurut Saptono, PON kali ini sangat berbeda dari segi geografis dan politik dari penyelenggaraan sebelumnya, sehingga kondisi perlu dipersiapkan tim peliput dalam kondisi prima dalam segi fisik hingga perlengkapan.
Untuk itu, Saptono menegaskan protokol kesehatan menjadi hal utama yang perlu diperhatikan seluruh tim peliput. Alasannya, PON sering kali memicu kerumunan ribuan orang yang berisiko memunculkan klaster baru penularan COVID-19.
"Sejak awal kami selalu ingatkan prokes. Kami analisa di antaranya prokes COVID-19, Malaria, TBC dan sebagainya," katanya.
Saptono juga mengingatkan tentang protokol keamanan meskipun sebanyak 14 ribu personel keamanan dari TNI Polri telah ditempatkan di Papua.
"Kita perlu tetap waspada. Kita tahu di sana ada personel keamanan sehingga kita bisa berlindung di sana. Kalau mau pergi ke mana-mana beritahu teman atau atasannya. Tidak boleh sendirian. HP juga harus selalu dalam kondisi hidup," katanya.
Tim peliput dibagi ke dalam tiga klaster, pertama di Kota Jayapura, Kabupaten Mimika dan Merauke.
"Tim survei sudah lebih dulu ke sana mereka berangkat akhir Agustus di sana telah dipersiapkan hunian yang strategis dan sesuai prokes," katanya.
Sementara itu, perwakilan pewarta ANTARA yang bertugas ke PON Papua, Livia Kristianti mengungkapkan rasa bangga karena menjadi salah satu pewarta yang meliput kegiatan olahraga bertaraf nasional.
"Tentu saya akan berusaha maksimal memberitakan perhelatan PON pertama kalinya dan mengenalkan Bumi Cendrawasih lebih luas bagi masyarakat Indonesia,"
Pada acara pelepasan Tim Liputan PON XX Papua itu hadir pula Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis Kantor Berita ANTARA Hempi N Prajudi serta Direktur Keuangan, MSDM, dan Umum Nina Kurnia Dewi.
Kemudian, para Redaktur Pelaksana (Redpel), yakni Sapto Heru Purnomojoyo, Teguh Priyanto, Gusti Nur Cahya Aryani, dan jajaran Kepala Redaksi, serta seluruh Kepala Biro ANTARA se-Indonesia yang hadir secara daring.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama Perum LKBN ANTARA Meidyatama Suryodiningrat bahwa seluruh tim yang berangkat akan mendapatkan hasil yang cemerlang.
"Saya sangat yakin bahwa kita mampu memberi sesuatu yang baik. Kita akan cemerlang dan Insya Allah kita akan selalu membanggakan LKBN ANTARA dan bangsa ini. Tidak hanya memberitakan di dalam negeri dan luar negeri," ujar Meidyatama di Wisma ANTARA, Jumat.
Keyakinan itu timbul berkat persiapan matang dari tim yang disiapkan oleh para insan ANTARA untuk bisa memberitakan kabar baik dari Papua tidak hanya dari segi logistik tapi juga dari persiapan redaksi.
Direktur Pemberitaan Perum LKBN ANTARA Akhmad Munir menjelaskan bahwa pelaksanaan PON XX Papua memiliki makna strategis bagi Bangsa Indonesia.
Untuk itu, tugas ANTARA dalam peliputan pelaksanaan PON XX Papua tak hanya sekadar menyiarkan pemberitaan seputar olahraga, namun juga menunaikan tugas kebangsaan.
"Kami berharap kepada teman-teman yang sedang bertugas di liputan PON Papua semangat menggelorakan tugas kebangsaan itu yang kita pegang, semangat menjaga kemanusiaan itu yang kita junjung tinggi sehingga nilai pesan pemberitaan kita menjadi pesan pemberitaan yang bermakna bagi bangsa dan negara," ujar mantan Kabiro ANTARA Jawa Timur itu.
Redaktur Pelaksana Direktorat Pemberitaan LKBN ANTARA Saptono menyebutkan bahwa kesiapan 66 orang Tim Peliputan PON Papua sudah secara umum telah mencapai 99 persen.
"Kenapa kesiapan kita 99 persen, karena kita semua (hari ini) masih di Jakarta. 100 persennya di Papua," katanya.
Ia mengatakan kesiapan tim tidak hanya pada tataran ilmu jurnalistik, tapi juga bertanggung jawab pada kesehatan, keamanan, dan kenyamanan tim peliput dalam bekerja.
LKBN ANTARA selalu mempersiapkan tim terbaik dalam meliput kegiatan akbar lomba empat tahunan di Tanah Air itu.
"ANTARA dari tahun ke tahun selalu mempersiapkan tim terbaik dalam peliputan. Kita tetap mengirim jumlah personel yang tetap sama, cukup banyak 66 orang," katanya.
Menurut Saptono, PON kali ini sangat berbeda dari segi geografis dan politik dari penyelenggaraan sebelumnya, sehingga kondisi perlu dipersiapkan tim peliput dalam kondisi prima dalam segi fisik hingga perlengkapan.
Untuk itu, Saptono menegaskan protokol kesehatan menjadi hal utama yang perlu diperhatikan seluruh tim peliput. Alasannya, PON sering kali memicu kerumunan ribuan orang yang berisiko memunculkan klaster baru penularan COVID-19.
"Sejak awal kami selalu ingatkan prokes. Kami analisa di antaranya prokes COVID-19, Malaria, TBC dan sebagainya," katanya.
Saptono juga mengingatkan tentang protokol keamanan meskipun sebanyak 14 ribu personel keamanan dari TNI Polri telah ditempatkan di Papua.
"Kita perlu tetap waspada. Kita tahu di sana ada personel keamanan sehingga kita bisa berlindung di sana. Kalau mau pergi ke mana-mana beritahu teman atau atasannya. Tidak boleh sendirian. HP juga harus selalu dalam kondisi hidup," katanya.
Tim peliput dibagi ke dalam tiga klaster, pertama di Kota Jayapura, Kabupaten Mimika dan Merauke.
"Tim survei sudah lebih dulu ke sana mereka berangkat akhir Agustus di sana telah dipersiapkan hunian yang strategis dan sesuai prokes," katanya.
Sementara itu, perwakilan pewarta ANTARA yang bertugas ke PON Papua, Livia Kristianti mengungkapkan rasa bangga karena menjadi salah satu pewarta yang meliput kegiatan olahraga bertaraf nasional.
"Tentu saya akan berusaha maksimal memberitakan perhelatan PON pertama kalinya dan mengenalkan Bumi Cendrawasih lebih luas bagi masyarakat Indonesia,"
Pada acara pelepasan Tim Liputan PON XX Papua itu hadir pula Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis Kantor Berita ANTARA Hempi N Prajudi serta Direktur Keuangan, MSDM, dan Umum Nina Kurnia Dewi.
Kemudian, para Redaktur Pelaksana (Redpel), yakni Sapto Heru Purnomojoyo, Teguh Priyanto, Gusti Nur Cahya Aryani, dan jajaran Kepala Redaksi, serta seluruh Kepala Biro ANTARA se-Indonesia yang hadir secara daring.