Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Cianjur, Jawa Barat, menilai target vaksinasi hingga akhir tahun maksimal di angka 40 persen dari 1,9 juta penerima karena pengiriman stok vaksin selalu terlambat, sehingga diperkirakan target baru tercapai di tahun 2023.
“Kalau pengiriman sering terlambat, target 1,9 juta di akhir tahun tidak akan tercapai dan vaksinasi bisa jadi selesai tahun 2023, namun kita menargetkan hingga Maret 2022 sudah tuntas 100 persen," kata Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal di Cianjur Selasa.
Yusman yang juga Juru Bicara Pusat Informasi dan Kordinasi COVID-19 Cianjur menjelaskan, target vaksinasi dapat tuntas dilakukan hingga awal tahun depan, dengan catatan pasokan vaksin dari pusat tidak terjadi keterlambatan, sehingga upaya cepat pemberian vaksin dapat dilakukan, termasuk mendekatkan lokasi vaksinasi massal.
Hingga saat ini, pihaknya terus mengejar target vaksinasi untuk berbagai kalangan umum, mulai dari anak usia sekolah hingga lansia yang dinilai masih jauh dari sasaran, bahkan untuk pekan ini, lokasi vaksinasi masal ditambah di beberapa kecamatan.
"Kami berharap pasokan tetap ada dan tidak terjadi kekosongan vaksin, agar target dapat tercapai dengan cepat dan tidak sampai melompat ke tahun ke dua atau tahun 2023," katanya.
Sementara Bupati Cianjur Herman Suherman, mengatakan untuk bertahan di PPKM level 2 atau turun ke level 1, pemkab dan pemkot di Indonesia, harus memenuhi target vaksinasi minimal 50 persen sesuai Inmendagri.
"Untuk mencapai target tersebut, kita masih kesulitan karena kekosongan dan terlambatnya stok vaksin dari pemerintah pusat. Harapan kita pendistribusian vaksin stabil, sehingga target dapat tercapai dengan cepat," katanya.
Pasalnya tambah dia, ketika target tidak tercapai, risikonya Cianjur akan kembali ke PPKM level 3, meski kasus sudah turun dan tingkat keterisian ruang isolasi terpusat mulai kosong dan angka kematian tidak terjadi sejak tiga pekan terakhir.
"Namun pemicunya tetap mengejar vaksinasi untuk mempercepat herd immunity. Kami masih bingung untuk mengejar target vaksinasi, dengan minimal pencapaian 50 persen agar bertahan di level 2 karena target sangat tinggi, sedangkan suplai vaksin dari pusat terbatas," katanya.
Baca juga: Bencana alam longsor landa dua kecamatan di Cianjur
Baca juga: Ganjil-genap jalur Puncak permanen untungkan pemulihan ekonomi Cianjur