Garut (ANTARA) - Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jawa Barat, Asep Nana Mulyana mendukung gerakan Tangkap Buron (Tabur) Kejaksaan Negeri (Kejari) Garut untuk terus memburu buronan koruptor lainnya yang sudah bertahun-tahun kabur menghindari hukuman penjara..
"Kami akan terus mendukung Bu Kajari dan teman-teman Kasi Intel bersatu padu, berkolaborasi dalam rangka melakukan operasi Tabur," kata Asep usai melakukan kunjungan kerja di Kejari Garut, Senin.
Ia mengapresiasi gerakan tim Tabur Kejari Garut yang sudah berhasil menangkap dua buronan kasus tindak pidana korupsi, yakni mantan anggota DPRD Garut dan seorang pemborong.
Menurut dia, Tim Tabur Kejari di bawah kendali Kepala Kejari Garut Neva Sari Susanti itu cukup berhasil karena dalam 1,5 bulan menangkap dua buronan koruptor yang sudah bertahun-tahun atau paling lama buron sejak 2005.
"Ini bagian apresiasi kami, luar biasa, baru satu bulan setengah sudah bisa melakukan eksekusi terhadap DPO kami yang sudah tahunan," katanya.
Ia menyampaikan gerakan Tim Tabur Kejari Garut merupakan pesan bagi pelaku kejahatan agar menyerahkan diri karena tidak ada tempat yang aman untuk sembunyi.
"Ini sebagai pesan pelaku kejahatan tidak ada tempat yang aman bagi mereka untuk menyembunyikan diri," kata Asep.
Ia juga mengingatkan kepada Kepala Kejari Garut untuk tidak takut terhadap siapapun yang menghalangi tugas negara dalam memberantas koruptor maupun memburu koruptor yang buron.
"Kami akan dukung terus. Tidak akan kendor," katanya.
Menanggapi apresiasi dari Kajati Jabar, Kepala Kejari Garut Neva menyatakan siap untuk menjalankan tugas negara melalui program Tabur kasus tindak pidana korupsi di Garut.
Ia mengungkapkan Kejaksaan bertugas sebagai eksekutor yang siap bergerak mencari mereka yang selama ini sudah bertahun-tahun menjadi buronan kasus korupsi.
"Ada beberapa target, nanti akan kita kejar," katanya.
Baca juga: Kejari Garut: Serahkan diri atau kami akan kejar dan cari buronan kasus korupsi
Baca juga: Koruptor buron Kejari Garut terdeteksi karena ajukan gugat cerai