Garut, 10/4 (ANTARA) - Masyarakat nelayan Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengalami kesulitan membudidayakan rumput laut karena faktor cuaca, keterbatasan alat dan pengetahuan.
"Seandainya rumput laut sudah bisa dibudidayakan, maka akan menjadi andalan baru pencaharian nelayan ketika sulit melaut karena faktor cuaca buruk," kata Camat Pameungpeuk Sardiman Tandjung kepada wartawan, Minggu.
Para nelayan hanya mengambil rumput laut secara alami yang tumbuh di sela-sela karang bukan dari hasil budidaya atau penanaman secara profesional.
Bahkan sebagian nelayan menggunakan alat mengambil rumput laut secara tradisional berupa tali yang seringkali tidak kuat menahan ketika datang ombak deras.
Kendala yang dialami para nelayan itu, pihak Kecamatan kata Sardiman sedang koordinasi dengan berbagai pihak terutama dinas terkait untuk mencari solusi mengembangkan budidaya rumput laut di wilayah laut Garut selatan.
Masyarakat Kecamatan Pameungpeuk sebagian besar mata pencahariannya mengandalkan melaut mencari ikan, tapi beberapa bulan terakhir ini terkendala cuaca buruk sehingga tidak dapat melaut.
Bahkan sebagian para nelayan sudah beralih pekerjaan seperti menjadi petani, buruh bangunan dan kerja serabutan yang dinilai belum mampu memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya selain penghasilan dari melaut.
Sardiman mengharapkan para nelayan mendapatkan pelatihan budidaya rumput laut ditunjang dengan peralatan yang memadai sehingga dapat memanfaatkan kekayaan alam yang sudah tersedia.
"Kita harapkan budidaya rumput laut dapat berkembang disini, karena usaha ini prospektif mengingat potensi yang ada sangat mendukung," katanya.***5***
(U.KR-FPM/B/Y003/Y003)
NELAYAN GARUT KESULITAN MEBUDIDAYAKAN RUMPUT LAUT
Minggu, 10 April 2011 20:21 WIB