Garut (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat mengucurkan anggaran sebesar Rp3,9 miliar untuk insentif bagi tenaga kesehatan (nakes) di seluruh pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) yang menangani pasien COVID-19.
"Dana insentif untuk nakes Rp3,9 miliar hari ini kita berikan, untuk bulan Juni beda lagi, ini untuk Puskesmas belum rumah sakit, tahap sekarang hampir Rp4 miliar," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Garut Nurdin Yana di sela penyerahan insentif secara simbolis kepada nakes di Puskesmas Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Senin.
Ia menuturkan Pemkab Garut sudah menyiapkan anggaran untuk alokasi insentif kepada para nakes, khususnya yang bertugas di 67 Puskesmas yang tersebar di Kabupaten Garut, sedangkan untuk nakes yang bertugas di rumah sakit beda lagi.
Besaran dana insentif yang akan diterima oleh nakes, kata dia, berbeda-beda antara spesialis, dokter, dan tenaga medis dengan kisaran minimal Rp2 juta per orang per bulan untuk lima bulan mulai Januari sampai Mei 2021.
"Seperti yang kita lihat barusan, itu kisarannya Rp2-Rp3 juta per bulan buat teman-teman, jadi Pak Dian (nakes) saja yang kita simboliskan dapat sekitar Rp11 juta lebih, belum kalau dokter," katanya.
Ia menyampaikan pemberian insentif nakes di Puskesmas bukan terjadi keterlambatan, melainkan adanya regulasi yang harus ditempuh sesuai prosedur agar tidak terjadi kesalahan di kemudian hari.
"Ada regulasi-regulasi lain yang kerap ada penyesuaian. Jadi, ketika kita masuk aplikasi ada pengesahan dari sana, nah pengesahan ini mungkin kurang kami terima, sehingga kita agak mengalami keterlambatan dari sisi waktu," ucapnya.
Penerima dana insentif Puskesmas Pembangunan Hasan Alfian (31) menyampaikan terima kasih kepada pemerintah daerah yang sudah memperhatikan para nakes dengan memberikan insentif.
Ia menyampaikan petugas nakes setiap hari berupaya untuk memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat yang terjangkit COVID-19 maupun yang menderita sakit umum.
"Kami, Satgas setiap hari berjuang untuk memantau pasien-pasien yang sedang dalam pemantauan dan yang positif juga, mudah-mudahan COVID-19 ini cepat selesai," katanya.
Baca juga: 11 tenaga kesehatan di Garut meninggal setelah terpapar COVID-19
Baca juga: Dinkes Garut skrining tenaga kesehatan untuk divaksinasi
Baca juga: Pemkab Garut mulai siapkan tenaga medis dan penyimpanan vaksin corona