Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2021 dengan penyampaian pesan bahwa anak-anak rentan terpapar Covid-19 pada masa pandemi berkepanjangan ini.
"Peringatan Hari Anak Nasional tahun ini dalam kondisi pandemi COVID-19. Pandemi COVID-19 ini berdampak pada masyarakat, terutama anak yang rentan terpapar COVID-19," kata Kepala DP3A Kota Bogor Iceu Pujiati, di Kota Bogor, Jumat, dalam Peringatan HAN 23 Juli 2021 yang dilakukan secara virtual.
Peringatan HAN tahun 2021 menampilkan tema, "Anak Terlindungi, Indonesia Maju" serta tagline #AnakIndonesiaGembiraDiRumah.
Menurut data Satgas Penanganan COVID-19, terdapat 12,8 persen atau sekitar 351.336 kasus positif Covid-19 terjadi pada usia anak usia 0 – 18 tahun. Dari jumlah tersebut, korban anak meninggal sebanyak 777 orang, hingga 16 Juli lalu, dan diperkirakan, jumlah anak terpapar Covid-19 masih akan bertambah, terutama pada kelompok usia 0-2 tahun yang menunjukkan persentase angka kematian tertinggi dari usia anak yang terpapar.
Terdapat lima provinsi tertinggi dengan jumlah anak yang terpapar COvid-19, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta.
Menurut Iceu Pujiati, pandemi COVID-19 berdampak besar pada lingkungan keluarga dan lingkungan bermain anak-anak. Dampak tersebut, antara lain, anak yang harus dipisahkan sementara dari orang tuanya yang terpapar COVID-19, dan anak jadi kurang kesempatan bermain.
DP3A Kota Bogor, kata dia, dalam kondisi pandemi COVID-19 saat ini tetap komit memperingati HAN tahun 2021, meskipun secara daring, tapi tidak mengurangu makna HAN.
Menurut Iceu, peringatan HAN tahun 2021 ini tujuannya adalah sebagai bentuk penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak anak, sebagai generasi penerus bangsa.
Melalui peringatan HAN secara daring ini, Iceu berharap, dapat menjangkau lebih banyak anak di seluruh wilayah Kota Bogor, termasuk anak yang memerlukan perlindungan khusus (AMPK).
Sedangkan tujuan yang lebh spesifik adalah memberikan pemahaman bahwa anak sebagai generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa, sehingga anak harus memiliki bekal keimanan, kepribadian, kecerdasan, keterampilan, jiwa, dan semangat kebangsaan.
Iceu menambahkan, tujuan lainnya dari peringatan HA adalah untuk mendorong pemerintah, dunia usaha, lembaga kemasyarakatan, dunia pendidikan, dan media massa, menjadi leading sektor untuk melakukan kerja-kerja aktif terhadap pertumbuhan dan perlindungan anak.
Baca juga: Kondisi 80 juta anak Indonesia tidak sedang baik-baik saja, kata Reisa
Baca juga: Presiden Jokowi tekankan anak-anak harus terus bergembira
Baca juga: Presiden: Anak-anak tetap semangat belajar meski tak di sekolah