Tasikmalaya, 15/12 (ANTARA) - Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, terpilih sebagai sentra busana muslim Indonesia berdasarkan penilaian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bekerja sama dengan Indonesia Islamic Fashion Consortium.
Dengan terpilihnya Tasikmalaya, pihak Indonesia Islamic Fashion Consortium (IIFC) dan Kementerian Bidang Perekonomian langsung menggelar sosialisasi roadmap pengembangan industri kreatif fesyen muslim Indonesia di Graha Asia Plaza, Kota Tasikmalaya, Rabu.
Asisten Deputi Bidang Pemberdayaan UMKM dan Pariwisata Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Dr Hamdan yang hadir dalam sosialisasi tersebut mengatakan selain Tasikmalaya, proyek percontohan sentra industri fesyen muslim Indonesia adalah Bukittinggi, Makassar dan Jambi.
Tasikmalaya terpilih karena selangkah lebih maju dalam mengembangkan industri daerah dan perdagangan bidang industri kreatif seperti bordir, sulam, batik, kelom, payung geulis dan tas anyaman.
"Tasikmalaya merupakan contoh yang nyata bahwa industri fesyen muslim dapat diandalkan sebagai penggerak ekonomi daerah yang pada gilirannya juga mampu menjadi pembeda industri fesyen Indonesia di mata dunia," kata Hamdan.
Bahkan produk yang dihasilkan dari Tasikmalaya mampu diekspor ke kawasan Timur Tengah dan Asia seperti Malaysia dan Brunei Darussalam.
Menurut dia, daya serap tenaga kerja industri kreatif di bidang fesyen dinilai cukup besar yakni 53 persen dari total tenaga kerja yang terserap di bidang industri kreatif lainnya seperti periklanan dan kerajinan.
Pengembangan industri kreatif fesyen muslim Indonesia, kata Hamdan dipersiapkan untuk meningkatkan kualitas SDM, produksi serta promosi dan branding fesyen muslim berbasis pertambahan nilai.
Sementara itu Direktur IIFC Gilarsi W Setijono mengatakan secara umum kualitas dan potensi kain khas daerah sudah baik, namun perlu ditingkatkan seni kreatifitas dan inovasi produk yang lebih propasar dan memiliki daya nilai tinggi.
Setiap kesempatan pameran kegiatan produk Indonesia, katanya, IIFC selalu mengagendakan kriya khas daerah dengan kepiawaian perancang fesyen muslim nasional sehingga menjadi inspirasi bagi para perajin daerah untuk berkarya lebih kreatif dan inovatif.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan UMKM, Kota Tasikmalaya, Tantan Rustandi yang hadir dalam acara tersebut menyatakan keberuntungan Tasikmalaya sebagai sentra busana muslim Indonesia.
Terpilihnya Kota Tasikmalaya, menurut Tantan, sesuai dengan kondisi di lapangan yang memiliki potensi industri dan sentra-sentra produk seperti bordir, batik, dan kerajinan lain yang sudah cukup dikenal di berbagai daerah tingkat nasional maupun mancanegara.
"Tasik punya potensi industri kreatif, selain itu populasinya sebagian besar umat muslim," kata Tantan.
Sementara itu pada sosialisasi roadmap pengembangan industri kreatif fesyen muslim Indonesia di Graha Asia Plaza itu digelar dialog dan pameran produk unggulan Tasikmalaya.
Selain itu menampilkan peragaan adibusana berbahan dasar kriya Tasik karya perancang busana muslim nasional Irna Mutiara, Nuniek Mawardi dan Malik Moetaram.***2***
Feri P
TASIKMALAYA TERPILIH SEBAGAI SENTRA BUSANA MUSLIM INDONESIA
Rabu, 15 Desember 2010 17:20 WIB