Jakarta (ANTARA) - Ketua KSM Rehabilitasi Medis Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan Dr. dr. Siti Chandra Widjanantie Sp.KFR mengatakan rehabilitasi pada saat pemulihan tubercolosis (TBC) bisa dilakukan dengan melakukan latihan batuk efektif.
“Jadi batuk efektif adalah membatukkan dengan metode huff cough, supaya mengeluarkan dulu naik ke atas, disapu dengan aliran udara, baru terakhir akan dibatukkan dengan kuat (cough). Kita mengenal itu, dari rehabilitasi sebagai batuk efektif,” kata Siti dalam webinar memperingati Hari Tuberkolosis, Selasa.
Latihan batuk efektif meliputi komponen organ seperti otot yang kuat untuk kontraksi, tarik nafas dan buang nafas, dan diafragma untuk mengeluarkan udara keluar. Latihan ini perlu dilakukan berulang supaya yang membuat gatal, iritasi atau lendir yang menempel di saluran pernapasan bisa keluar.
Siti mengatakan kemampuan membersihkan jalan nafas ini sangat menentukan dari fungsi respirasi.
Batuk yang terus menerus karena ada iritasi di saluran nafas sampai ke lumbung paru sampai jaringan paru, sehingga mengganggu mengeluarkan dahak dan metabolik yang ada dari infeksi TBC. Jika pasien bisa batuk dengan efisien, bisa memperbaiki jalur nafas yang teriritasi.
“Kalau penumpuk jadi sesak, pengembangan paru juga bisa nggak optimal karena adanya proses infeksi, sehingga stiffening atau fibrosis itu menyebabkan jaringannya susah mengembang, pasiennya juga oksigenasinya kurang, jadi cepat lelah dan kualitasnya juga akan terganggu,” kata dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu.