Bandung (ANTARA) - Sistem persinyalan Jalur Ganda Kereta Api (KA) Kiaracondong-Cicalengka Segmen Gedebage-Haurpugur akan menggunakan teknologi tinggi buatan dalam negeri yang disebut SiLSafe-4000.
Sistem berbasis CBI (Computer Based Interlocking) dengan tingkat keamanan dan kehandalan tinggi bersertifikat SIL-4 (Safety Interlocking Level) ini siap memberikan kenyamanan dan keamanan penumpang kereta di Bandung dan sekitarnya.
Penggunaan SiLSafe-4000 oleh Kementerian Perhubungan RI tersebut dipastikan setelah ditandatanganinya kontrak pembangunan Sistem Persinyalan dan Telekomunikasi Jalur Ganda Kiaracondong-Cicalengka Tahap I Segmen Gedebage-Haurpugur di Bandung.
Penandatanganan dilakukan PPK Kegiatan Pengembangan Perkeretaapian Wilayah Padalarang-Cicalengka Hastoro Pamulung, bersama Direktur Utama PT Len Railway Systems (LRS) - anak perusahaan PT Len Industri (Persero) Agung Darmawan.
Agung Darmawan dalam siaran persnya, Sabtu, menjelaskan penggunaan teknologi yang memiliki tingkat keamanan dan kehandalan yang tinggi diharapkan dapat meningkatkan minat dan kepercayaan masyarakat di Bandung dan Jawa Barat untuk menggunakan transportasi umum, khususnya kereta api.
"Di sisi lain, dengan penambahan jumlah sepur pada Lintas Gedebage hingga Haurpugur dapat meningkatkan jumlah kereta di stasiun, sehingga kapasitas penumpang bertambah," kata dia.
Menurut Agung sistem baru ini dapat memudahkan perawatan serta jaminan ketersediaan suku cadang dan teknologinya juga memiliki kehandalan lebih tinggi dibandingkan dengan sistem sebelumnya.
"Seiring dengan perubahan sistem, dilakukan pula perubahan lintas yang awalnya sepur tunggal menjadi sepur ganda untuk meningkatkan kapasitas penumpang,” ujar Agung.
Sementara itu PPK Kegiatan Pengembangan Perkeretaapian Wilayah Padalarang-Cicalengka Hastoro Pamulung, mengatakan lingkup pengerjaan sistem persinyalan dan telekomunikasi yang akan dilakukan LRS mencakup desain, pemasangan, pengetesan hingga sistem dapat beroperasi.
Nantinya pada saat pelaksanaan pekerjaan baik di kantor maupun di lapangan agar senantiasa menjaga protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19.
SiLSafe-4000 merupakan hasil pengembangan PT Len Industri (Persero) dan PT LRS yang sudah dioperasikan di Lintas Jawa, Sumatera dan Trans Sulawesi.
Keunggulan lain dari SiLSafe-4000 yaitu kemudahan dalam pengaplikasian, perawatan dan ketersediaan suku cadangnya karena pengembangan, perakitan dan instalasinya dilakukan oleh insinyur dan teknisi dalam negeri.
Pembangunan tahap pertama Kiaracondong-Cicalengka dari Stasiun Gedebage hingga Stasiun Haurpugur adalah sepanjang 14 kilometer.
Pekerjaan ini mencakup tiga stasiun dan satu halte, yaitu Stasiun Gedebage, Halte Cimekar, Stasiun Rancaekek, Stasiun Haurpugur.
Proyek ini bertujuan untuk mendukung mobilitas yang semakin tinggi di Bandung, serta lebih menjamin keselamatan perjalanan KA di stasiun-stasiun pada lintas tersebut sehingga dibutuhkan sistem persinyalan dan telekomunikasi yang lebih handal serta mendukung pengembangan selanjutnya.
“Sistem yang diterapkan adalah sistem persinyalan elektrik dan telekomunikasi yang mampu terintegrasi satu sama lain, efektif dan efisien untuk dioperasikan serta memberikan keselamatan perjalanan KA yang lebih baik,” kata Agung.
Kondisi lintasan saat ini, masih sepur tunggal dari Stasiun Kiara Condong hingga Stasiun Haurpugur dan sistem persinyalan masih menggunakan sistem persinyalan mekanik, kecuali Stasiun Gedebage serta sistem persinyalan mekanik ini sudah ada sejak lama.
“Harapan kami, LRS berkomitmen melakukan pekerjaan ini dengan sebaik-baiknya, memberikan solusi sistem, dan juga pelayanan yang sebaik-baiknya sehingga proyek berjalan lancar untuk mendapatkan hasil yang baik dan handal serta terjamin keselamatan operasi dan pemeliharaanya,” kata Agung.
Sistem persinyalan Stasiun Gedebage saat ini menggunakan SSI (Solid State Interlocking) yang sudah terhitung cukup lama beroperasi dan suku cadangnya tidak mudah lagi didapat karena merupakan hasil produk dari negara luar.
Sistem tersebut juga sulit untuk dikembangkan mengikuti teknologi yang ada sekarang. Oleh sebab itu, dibutuhkan pembaharuan untuk sistem di lintas ini.
Sistem persinyalan mekanik memiliki tingkat keamanan operasi lebih rendah dibandingkan dengan sistem persinyalan elektrik, terutama terkait dengan keandalan sistem blok antar stasiun.
Baca juga: Proyek rel ganda Bogor-Sukabumi, pemerintah bayarkan uang kerohiman
Baca juga: Menhub resmikan jalur rel ganda Cirebon-Jombang
Baca juga: Jalur ganda KA Cirebon-Jombang sepanjang 550 km tersambung
Jalur Ganda Kiaracondong gunakan sistem persinyalan produk lokal
Sabtu, 17 Juli 2021 14:09 WIB