Bandung, 13/12 (ANTARA) - Jumlah beras untuk operasi pasar khusus yang digelar Bulog Jawa Barat untuk keluarga miskin setempat sebanyak satu alokasi distribusi beras untuk keluarga miskin atau sekitar 42.000 ton.
"Alokasi OPK beras di Jabar sama dengan satu alokasi raskin, distribusinya juga akan dilakukan seperti penyaluran raskin," kata Kepala Humas Bulog Jawa Barat Sobar Husein di Bandung, Senin.
Menurut Sobar, OPK beras akan digelar pada minggu-minggu ini hingga akhir Desember untuk mengantipasi kenaikan harga beras yang tidak terkontrol di pasaran.
Harga beras OPK beras itu, kata dia, sama dengan harga raskin yakni Rp1.600 per kilogram dengan jumlah alokasi masing-masing 15 kilogram per rumah tangga sasaran (RTS).
Distribusianya juga akan dilakukan dengan menggunakan angkutan truk yang sama hingga ke titik distribusi atau hingga ke tingkat desa.
"OPK ini sudah mendapat izin dari pemerintah, dan saat ini masih dilakukan sosialisasi. Beras OPK ini jenis beras medium standar Bulog," kata Sobar.
Selain itu, Bulog juga tetap menggelar operasi pasar beras dengan mendatangi pasar-pasar tradisional dengan harga Rp6.200 per kilogram. Sementara itu harga beras di pasaran saat ini berkisar Rp6.600 per kilogram.
Kenaikan harga beras selalu terjadi pada Desember hingga Februari karena musim tanam sudah berakhir.
"Namun OPK beras ini diharapkan bisa mempegaruhi harga pasar agar tidak mengalami kenaikan yang signifikan," kata Sobar.
Sementara itu, stok beras di gudang Bulog Jawa barat saat ini, kata Sobar, masih cukup aman untuk empat bulan ke depan.***2***
Syarif A