Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyebutkan percepatan pembangunan infrastruktur digital menjadi salah satu prioritas yang dikejar pada tahun 2022 guna menghadirkan layanan digital merata dan mendukung transformasi digital sesuai program Pemerintah Pusat.
Dimulai dari penambahan Base Transceiver Station (BTS) hingga memastikan proyek Pusat Data Nasional (PDN) mulai dibangun menjadi bagian dari percepatan infrastruktur digital.
"Di tahun 2021 Kementerian Kominfo akan menyelesaikan pembangunan 4.200 BTS, saat ini sedang dalam proses konstruksi, dan dilanjutkan di tahun 2022 sebanyak 3.704 BTS baru,” kata Johnny dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Hingga 2024 ditargetkan akan ada 9.586 menara BTS yang tersebar dari Sabang sampai Merauke untuk memastikan stasiun pemancar itu dapat menyediakan frekuensi merata bagi masyarakat Indonesia.
Kementerian Kominfo pun pada 2022 akan mengoptimalisasikan jaringan Palapa Ring melalui program integrasi Palapa Ring sepanjang 12.083 kilometer dari darat dan laut.
Johnny menyebutkan untuk kabel darat akan mendominasi integrasi Palapa Ring dengan panjang kabel 8.203 kilometer dan kabel laut akan dipasang sepanjang 3.880 kilometer.
Untuk mewujudkan integrasi Palapa Ring itu dibutuhkan total modal mencapai Rp8,6 triliun yang akan dibagi menjadi dua periode pengerjaan pada 2022 dengan anggaran Rp3,5 triliun dan pada 2023 dengan anggaran Rp5,1 triliun.
Penyediaan akses internet tak luput dari infrastruktur digital yang dikejar oleh Kementerian Kominfo di 2022. Tercatat pada 2021 ada 4.574 titik akses internet yang baru dibuka oleh Kominfo.
"Di Tahun 2022 akan dilakukan penggelaran akses 22.000 titik secara masif dan terus meningkat tiap tahunnya hingga tersedia 78.391 titik akses internet pada akhir tahun 2024 nanti,” ujar Johnny.
Infrastruktur lainnya yang ditingkatkan untuk mencapai transformasi digital yang merata adalah penyediaan kapasitas satelit. Hingga Juni 2021 tercatat satelit yang Indonesia miliki berkapasitas 21 gigabit persekon (Gbps) dan akan ditingkatkan menjadi 30 Gbps hingga akhir tahun.
Memasuki 2022 kapasitas satelit akan kembali ditambahkan sebesar 7 Gbps menjadi 37 Gbps dan diharapkan pada 2024 bisa mencapai 117 Gbps.
Pusat Monitoring Pos, Telekomunikasi, dan Penyiaran juga menjadi infrastruktur digital yang digenjot oleh Kominfo, setelah pada 2021 ini ada 514 kota dan kabupaten yang mendapatkan alat pengukuran kualitas layanan telekomunikasi nantinya pada 2022 akan ada penambahan dashbord untuk menunjuakan data pos dan penyiaran.
Migrasi dari TV Analog ke TV Digital juga menjadi fokus pembangunan infrastruktur digital Indonesia di 2022, Kementerian Kominfo pada 2022 akan menyediakan peralatan di 15 wilayah yang belum melakukan penyelenggaraan penyiaran multipeksing.
Di samping itu, untuk mendukung performa layanan TV di Indonesia pada 2022 akan ada 206 pemancar TVRI yang direvitalisasi dan Kominfo juga memulai membagikan set top box untuk masyarakat yang membutuhkan mendapatkan layanan TV dIgital.
Menyambut jaringan generasi ke lima atau 5G, Kominfo juga menyiapkan pembebasan dan jaringan frekuensi baru untuk mobile broadband di 2022 sebesar 1000 MegaHertz (Mhz) diharapkan hingga 2024 total untuk mobile broadband di Indonesia bisa mencapai 1.310 Mhz.
Terakhir untuk Program Pusat Data Nasional (PDN) di Indonesia akan mulai dilangsungkan di 2021 untuk wilayah Jabodetabek sementara di 2022 pembangunan di satu lokasi lainnya akan mulai dilakukan.
“Sehingga tahun 2024 akan beroperasi dua pusat data nasional yang mampu melayani 75 persen instansi kementerian, lembaga dan daerah,” tutup Johnny.
Baca juga: Kemkominfo nyatakan pandemi jadi momentum percepatan transformasi digital
Baca juga: Presiden sebut pandemi COVID-19 tunjukkan pentingnya infrastruktur digital
Baca juga: Presiden perintahkan percepatan akses infrastruktur digital