Bandung (ANTARA) - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung menyatakan tengah berproses untuk menggandeng sejumlah toko ritel untuk memberi ruang kepada pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Kepala Disdagin Kota Bandung Elly Wasliah mengatakan saat ini program tersebut dilakukan untuk memberikan ruang pemasaran bagi produk UMKM hingga memiliki daya saing.
"Kemitraan dengan ritel seperti Borma, Yogya Group, Superindo, Transmart, Lottemart, Hypermart, sekarang sedang dalam proses pendaftaran," kata Elly di Bandung, Jawa Barat, Senin.
Adapun menurutnya pihak Disdagin telah merangkul sebanyak 200 pelaku UMKM untuk difasilitasi agar produknya bisa dipajang di sejumlah toko ritel ternama.
Selain toko ritel, ia mengatakan pihaknya tengah berencana untuk menambah ruang bagi para UMKM di ruang publik yang strategis seperti bandara dan stasiun kereta api.
"Ada rencana besok pagi kita akan rapatkan persiapan dengan pt KAI, nanti kalau bandara menyusul," kata dia.
Sebelumnya Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung telah menggandeng toko moderen atau mini market untuk memasarkan produk UMKM.
Ada sebanyak 26 produk dari 20 UMKM binaan Disdagin yang telah dipajang di gerai mini market yang tersebar di Kota Bandung. Sebagiannya pun ada yang juga dipasarkan di mini market wilayah Jawa Barat.
"Ini salah satu bentuk aktualisasi bahwa kita inginkan ritel yang ada di Bandung memprioritaskan produk pelaku usaha kota Bandung," kata dia.
Baca juga: Pemkot gandeng toko modern pasarkan produk UMKM Bandung
Baca juga: Dinas KUMKM Kota Bandung catat sudah ada 47 ribu pendaftar BPUM tahap 2
Baca juga: Kemenkop UKM ajak UMKM Bandung manfaatkan kemudahan PP Nomor 7/2021