Cirebon (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon, Jawa Barat mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 setelah libur Lebaran 2021 dengan memastikan ruang isolasi, baik di rumah sakit maupun hotel, dapat memenuhi keperluan ketika terjadi peningkatan kasus.
"Ketersediaan tempat tidur dalam mengantisipasi adanya lonjakan kasus COVID-19 saat ini sudah siap," kata Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis di Cirebon, Selasa.
Ia mengatakan setelah libur Lebaran 2021, Presiden Joko Widodo meminta pemda harus berhati-hati dalam menyikapi kondisi, khususnya aktivitas mudik yang dilakukan masyarakat.
Untuk itu, dalam dua minggu ke depan pemerintah daerah diminta Presiden tetap melakukan uji tes usap kepada masyarakat yang baru datang dari luar daerah.
"Kami diminta dalam dua minggu ini tetap melakukan uji sampling terhadap masyarakat yang datang dari daerahnya masing-masing apakah terkena COVID-19 atau tidak," tuturnya.
Untuk mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19, pihaknya telah mengecek ketersediaan tempat isolasi, baik di rumah sakit maupun hotel yang telah disewa.
Ia mengatakan saat ini keterisian rumah sakit di Kota Cirebon sekitar 25 persen dari total kapasitas. Begitu juga dnegan tempat isolasi terpusat yang berada di hotel.
"Rumah sakit baru terisi sekitar 25 persen, tempat isolasi seperti hotel sama, sehingga jika tidak ada lonjakan kasus insyaallah Cirebon mampu mengatasi," katanya.
Berdasarkan data yang diunggah di covid19.cirebonkota.go.id pada Selasa, kasus terkonfirmasi COVID-19 di Kota Cirebon total 5.359 orang dengan perincian 534 isolasi, 199 meninggal, dan 4.626 dinyatakan sembuh.
Baca juga: Keraton Kanoman Cirebon gelar tradisi halal bihalal secara terbatas
Baca juga: Mulai Selasa, 70 perjalanan KA jarak jauh layani penumpang Cirebon
Kota Cirebon antisipasi lonjakan kasus COVID-19 setelah Lebaran
Selasa, 18 Mei 2021 20:29 WIB