Chicago (ANTARA) - Emas melemah lagi pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), memperpanjang kerugian untuk hari keempat berturut-turut karena melonjaknya imbal hasil obligasi pemerintah AS dan data ekonomi yang positif membuatnya tetap di bawah tekanan konstan.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, menyusut 60 sen AS atau 0,03 persen menjadi ditutup pada 1.767,70 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, emas berjangka terpangkas 5,6 dolar AS atau 0,32 persen menjadi 1.768,30 dolar AS.
Emas berjangka juga merosot 4,9 dolar AS atau 0,28 persen menjadi 1.773,90 dolar AS, Rabu (28/4/2021), setelah turun tipis 1,3 dolar AS atau 0,07 persen menjadi 1.778,80 dolar A pada Selasa (27/4/2021), dan naik tipis 2,3 dolar AS atau 0,13 persen menjadi 1.780,10 dolar AS pada Senin (26/4/2021).
Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS 10-tahun mencapai tertinggi dua minggu di 1,684 pada Kamis (29/4/2021) karena obligasi mulai dijual lagi minggu ini setelah melonjaknya kepercayaan konsumen AS, yang mencapai tertinggi 14-bulan pada April.
"Sementara pasar global bersiap untuk melampaui inflasi, emas berkinerja buruk," kata TD Securities dalam sebuah catatan. "Arus keluar institusi-institusi terus membebani logam kuning ketika suku bunga nominal semakin mengurangi dampak perdagangan reflasi."
Selain belanja konsumen, serangkaian data ekonomi AS, dari inflasi hingga pembangunan rumah, harga rumah dan pekerjaan, telah melebihi perkiraan akhir-akhir ini, meningkatkan harapan untuk pemulihan yang lebih cepat dari perkiraan dari pandemi virus corona.
“Saat ini ada peningkatan kepercayaan investor dan konsumen pada keadaan dunia dan keadaan ekonomi AS, dan oleh karena itu pada keadaan dolar,” kata Christian dari CPM Group.
Angka ekonomi optimis yang dirilis pada Jumat (30/4/2021) mengurangi daya tarik emas. Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa pendapatan pribadi AS naik 21,1 persen pada Maret, kenaikan bulanan terbesar dalam catatan pemerintah sejak 1959. Sementara itu, belanja konsumen naik 4,2 persen pada Maret.
Lembaga riset Institute for Supply Management melaporkan bahwa Chicago Business Barometer naik menjadi 72,1 pada April, level tertinggi sejak Desember 1983.
Indeks sentimen konsumen, yang dirilis oleh University of Michigan, meningkat menjadi 88,3 pada April, angka terbaik sejak dimulainya pandemi.
Namun demikian, emas telah naik 3,7 persen pada April, kenaikan bulanan pertama tahun ini.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun 21,2 sen atau 0,81 persen menjadi ditutup pada 25,873 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 7,6 dolar AS atau 0,63 persen, menjadi ditutup pada 1.205,2 dolar AS per ounce.
Baca juga: Harga emas jatuh lagi 5,6 dolar tertekan kenaikan imbal hasil obligasi AS
Baca juga: Harga emas jatuh 4,9 persen tertekan imbal hasil obligasi jelang putusan Fed
Baca juga: Tunggu sinyal kebijakan Fed, harga emas berjangka terkikis 1,3 dolar
Harga emas turun lagi 60 sen tertekan kenaikan imbal hasil dan data ekonomi
Sabtu, 1 Mei 2021 7:06 WIB