Cianjur (ANTARA) - Bupati Cianjur, Jawa Barat, Herman Suherman, mengajak warga untuk berbelanja produk lokal yang banyak ditawarkan secara langsung mulai dari pasar tradisional, pasar modern atau online, untuk mendukung pemulihan perekonomian selama pandemi.
"Untuk saat ini, sebagian besar proses jual beli produk unggulan di Cianjur, mulai dari kebutuhan pangan, sayur mayur hingga kerajinan tangan dan penganan sudah dapat dilakukan secara online, tanpa harus datang ke Cianjur atau mendatangi pusat belanja oleh-oleh," kata Herman saat dihubungi Rabu.
Ia menjelaskan, selama pandemi berbagai inovasi pemasaran produk unggulan mulai dari beras, kopi, manisan hingga batik Cianjur, telah dikembangkan pemerintah daerah melalui dinas terkait bekerjasama dengan berbagai kalangan di Cianjur.
Bahkan, pengembangan Badan Usaha Milik Desa atau BUMDes, menjadi andalan pemerintah daerah dalam menampung produk unggulan mulai dari beras pandanwangi, manisan, gula merah hingga batik Cianjur yang dapat dipasarkan hingga ke berbagai wilayah.
"Kita akan fokus memulihkan perekonomian setelah pandemi usai, namun selama pandemi berbagai inovasi pemasaran terutama produk UMKM melalui online tetap berjalan bahkan meningkat, sehingga ini akan menjadi target untuk kedepan," katanya.
Terlebih pada bulan puasa kali ini, berbagai produk khas berbuka puasa banyak dijajakan di pinggir jalan di sejumlah wilayah, meski banyak juga produk tersebut yang ditawarkan secara online khusus untuk masyarakat lokal.
"Ini merupakan inovasi baru bagi warga, tidak perlu bergerombol untuk mendapatkan makanan berbuka karena banyak ditawarkan secara online. Upaya tersebut, dapat membantu menekan angka penularan virus berbahaya tidak kembali meningkat selama puasa," katanya.
Dalam kesempatan ini, para pelaku UMKM di Cianjur juga mengharapkan upaya pemasaran dan bantuan modal dari pemerintah dapat diterima pelaku usaha guna mengembangkan produksi yang selama ini tetap berjalan.
Namun, pengusaha kecil masih menghadapi minimnya modal usaha dan pasar yang luas, sehingga pelaku usaha masih mengandalkan pembeli lokal dan sisanya dari penjualan daring.
"Kita berharap ada bantuan permodalan dari pemerintah dan ajang promosi sebagai pasar, agar hasil produksi UMKM Cianjur dapat bersaing hingga ke pasar bebas. Untuk saat ini, penjual langsung dan online masih belum tinggi karena pandemi masih berlangsung, sedangkan modal produksi masih terbatas," kata Sri Sulastri pelaku usaha bidang penganan tradisional Cianjur.
Baca juga: Penularan COVID-19 di Cianjur kembali meningkat masuki Ramadhan
Baca juga: Polres Cianjur lakukan rekayasa lalu lintas antisipasi macet total