Cianjur (ANTARA) - Satgas COVID-19 Cianjur, Jawa Barat, mencatat penularan virus corona kembali meningkat setelah libur panjang dan tradisi papajar yang digelar warga menjelang buoan puasa, angka penularan terlihat bertambah dari jumlah pasien di ruang isolasi RSUD Cianjur yang sebelumnya tinggal puluhan orang menjadi 175 orang.
Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Cianjur, dr Yusman Faisal di Cianjur Selasa, mengatakan selama pandemi 3.819 orang positif dan 2.947 orang dinyatakan sembuh, bahkan sejak satu bulan sebelum puasa tingkat kesembuhan mencapai 85 persen.
"Namun satu pekan menjelang puasa, angka penularan kembali meningkat, jumlah pasien yang menjalani isolasi dengan penyakit penyerta terlihat di RSUD Cianjur, dari 250 ruangan yang ada 70 persen diantaranya terisi," katanya.
Tingkat kesembuhan yang semula di atas 85 persen, kembali kembali menurun karena adanya kasus baru beberapa hari terakhir, dimana sebagian besar warga yang terpapar disertai penyakit penyerta yang diduga terpapar saat berada di tengah kerumunan.
"Hasil penelusuran, pasien positif setelah pulang dari papajar ke luar daerah yang dinilai masih dalam zona kuning dan merah. Tidak sedikit pula yang terpapar ketika sedang berbelanja di pasar tradisional menjelang puasa yang ramai pengunjung," katanya.
Hingga saat ini tambah dia, tercatat 175 orang pasien positif menjalani isolasi di RSUD Cianjur, gugus tugas telah melakukan penelusuran dan mengimbau pihak keluarga untuk melakukan isolasi mandiri, meski hasil tes cepat dan usap negatif, sebagai upaya memutus rantai penularan.
"Kami terus mengimbau warga tetap menerapkan AKB dan mematuhi protokol kesehatan ketat selama puasa, memakai masker, hindari kerumunan dan menjaga jarak saat melakukan acara ngabuburit atau buka bersama serta saat melakukan tarawih berjamaah di masjid," katanya.
Baca juga: Gugus tugas Cianjur tingkatkan operasi yustisi saat ngabuburit
Baca juga: Bupati Cianjur imbau warga tetap terapkan AKB dan prokes saat Ramadhan