Bogor (ANTARA) - Pemerintah dan swasta diharapkan dapat mendorong dan mengembangkan potensi lulusan madrasah agar dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi baik di dalam maupun luar negeri, salah satunya melalui bantuan beasiswa.
"Insya Allah target kami dapat mengantarkan 1.000 lulusan madrasah melanjutkan pendidikan di luar negeri, yakni 500 di Timur Tengah dan 500 lulusan lainnya di luar Timur Tengah," kata Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Barat, H Yusuf pada Musyawarah Wilayah IV Perkumpulan Guru Madrasah (Muswil IV PGM) Indonesia Provinsi Jawa Barat, di Kota Bogor, Minggu.
Muswil IV PGM Indonesia Provinsi Jawa Barat tahun 2021 yang mengusung tema "Menjaga Marwah, Membangun Madrawah, diselenggarakan di Kota Bogor, pada 3-4 April, diikuti pengurus dan anggota PGM dari 27 kota dan kabupaten di Jawa Barat.
Menurut Yusuf, program pengembangan lulusan madrasah ini menjadi investasi sumber daya manusia untuk masa depan.
Ketua DPP PGM Agus Ridha mengatakan Muswil IV PGM Indonesia Jawa Barat ini adalah agenda penting dan strategis yang diharapkan dapat melahirkan gagasan baru untuk pengembangan madrasah di Jawa Barat.
Menurut Agus Ridha, forum Muswil ini juga menjadi sarana untuk evaluasi program kerja, tugas, dan fungsi guna perbaikan program kerja ke depan.
"Melalui forum Muswil ini juga dilakukan pemilihan pengurus sebagai regenerasi kepemimpinan," katanya.
Ketua DPW PGM Indonesia Jawa Barat Heri Purnama menambahkan Muswil IV PGM Jabar ini adalah momentum penting dan menjadi sarana untuk menyatukan visi, misi, dan silaturahmi, agar organisasi tetap kuat, bermartabat, dan memiliki marwah.
Wali Kota Bogor Bima Arya yang menghadiri kegiatan Muswil IV PGM Indonesia Jawa Barat tersebut mengatakan madrasah sesungguhnya adalah aset bangsa dan jembatan antara modernitas, kemajuan, aspek lokalitas, keagamaan, serta aspek lainnya.
"Kita harus mendorong anak-anak muda menjadi maju, rajin, dan kreatif, tapi juga memahami agama dan tetap taat beribadah," katanya.
Menurut Bima, ada kecenderungan anak-anak muda yang cerdas, maju, dan kreatif, tapi menjasuh dari agama.
"Kita ingin semuanya dapat terbangun dengan selaras," katanya.
Baca juga: Kementerian Agama gandeng Google untuk e-learning bagi madrasah
Baca juga: Panduan kurikulum darurat madrasah selama pandemi diterbitkan
Baca juga: Telkomsel dan Kemenag sediakan kuota terjangkau bagi 80.000 madrasah