Jakarta (ANTARA) - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin turut menanggapi penyerangan di Mabes Polri pada Rabu sore dan menegaskan bahwa segala bentuk aksi teror bertentangan dengan nilai agama manapun.
"Setiap aksi teror berupa pengeboman harus dikecam keras karena tindakan tersebut bertentangan dengan nilai agama manapun," ujar Din Syamsuddin dalam keterangan tertulisnya, Kamis.
Din meminta kepada masyarakat untuk memperkuat kerukunan dan meningkatkan kewaspadaan terhadap upaya adu domba lewat berbagai macam aksi teror.
Di satu sisi, ia juga mendorong aparat baik kepolisian maupun Badan Intelijen Negara (BIN) untuk segera mengungkap jaringan pelaku teror apabila sudah mengantongi segala macam informasi.
"Kalau Badan Intelijen diberitakan mengatakan bahwa sebenarnya kelompok pelakunya sudah diketahui sebelumnya, maka seyogyanya dapat dilakukan upaya pencegahan," katanya.
Sebelumnya, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Andil Mu'ti menilai serangan teror yang terjadi di Mabes Polri pada Rabu sore seperti tamparan keras karena terjadi tepat di jantung komando keamanan nasional.
"Serangan teror di Mabes Polri ini merupakan tamparan keras bagi aparatur keamanan khususnya kepolisian karena dilakukan di jantung dari komando keamanan nasional," ujarnya.
Menurutnya, serangan ini tidak boleh dianggap sederhana sebab menyiratkan pesan bahwa ancaman terorisme di Tanah Air masih menjadi momok yang sangat serius.
Aksi teror di Mabes Polri terjadi pada Rabu sekitar pukul 16.30 WIB. Terduga teroris yang mengenakan pakaian serba hitam dan penutup kepala berwarna biru masuk ke dalam kawasan Mabes Polri.
Terduga teroris tersebut sempat menodongkan senjata api kepada aparat yang sedang bertugas di sekitar gerbang Mabes Polri.
Baca juga: Presiden Jokowi minta semua harus bersatu melawan terorisme
Baca juga: Kapolri sebut terduga teroris tembak petugas enam kali
Baca juga: Terduga teroris yang serang Mabes berideologi radikal ISIS
Din Syamsuddin tegaskan aksi teror bertentangan dengan nilai agama manapun
Kamis, 1 April 2021 11:07 WIB