"Sabtu (20/3) lalu, distribusi pertama vaksin ini dilaksanakan untuk Provinsi Jawa Timur sebanyak 45.000 vial, Bali dan NTT masing-masing sebanyak 5.000 vial," kata Kepala Komunikasi Korporat Bio Farma Iwan Setiawan dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Hari ini, katanya, pengiriman vaksin AstraZeneca juga dilaksanakan di Provinsi DKI Jakarta, Kepulauan Riau, dan Sulawesi Utara yang masing-masing sebanyak 5.000 vial.
Total ada 70.000 vial vaksin AstraZeneca yang telah didistribusikan Bio Farma untuk enam provinsi tersebut. Pertimbangan pemilihan keenam provinsi tersebut salah satunya prioritas vaksinasi untuk sektor pariwisata.
Distribusi ini merupakan hasil kerja sama multilateral antara pemerintah dengan COVAX yang telah tiba di Indonesia pada 8 Maret 2021.
"Target dan rencana pendistribusian vaksin AstraZeneca dalam kemasan multidose wewenang Kementerian Kesehatan. Bio Farma melaksanakan pendistribusian ini mengikuti arahan pemerintah meliputi provinsi tujuan, jumlah vial yang didistribusikan, serta kapan waktu pengirimannya," kata Iwan Setiawan.
Indonesia telah menerima 1,1 juta dosis vaksin COVID-19 AstraZeneca pada awal Maret dan telah mendapat izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Majelis Ulama Indonesia (MUI) menegaskan bahwa vaksin AstraZeneca yang diproduksi di SK Bioscience, Korea Selatan, boleh digunakan usai MUI melakukan serangkaian kajian serta mendengar berbagai masukan-masukan dari otoritas serta para ahli soal keamanannya.
Baca juga: Wapres Ma'ruf tegaskan ketentuan vaksin bukan kehalalan tapi kebolehan
Baca juga: MUI tegaskan vaksin produk AstraZeneca boleh digunakan
Baca juga: Wapres Ma'ruf tegaskan ketentuan vaksin bukan kehalalan tapi kebolehan
Baca juga: MUI tegaskan vaksin produk AstraZeneca boleh digunakan