Bandung (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung menyatakan Pendapatan Asli Daerah (PAD) turun imbas dari penurunan jumlah wisatawan domestik selama pandemi COVID-19.
Sekretaris Disbudpar Kota Bandung Tantan Surya mengatakan PAD yang didapat dari sektor pariwisata anjlok dari Rp780 miliar atau 33 persen dari PAD Kota Bandung secara keseluruhan, menjadi hanya sekitar Rp391 miliar.
“Jumlah tersebut didapat dari okupansi hotel, restoran dan hiburan yang sebelumnya itu sekitar Rp780 miliar atau sekitar 33 persen dari PAD,” kata Tantan dalam keterangannya di Bandung, Jawa Barat, Jumat.
Menurutnya jumlah wisatawan pada tahun 2020 turun sebesar 50 persen dibandingkan pada saat normal sebelum adanya pandemi COVID-19.
Dia menjelaskan pada tahun 2020 jumlah wisatawan yang masuk ke Kota Bandung ada sekitar 3,2 juta orang. Namun sebelumnya pada tahun 2019 jumlah wisatawan mencapai sekitar 7,4 orang dan dari mancanegara sebanyak 350 ribu orang.
"Kita hitung berdasarkan jumlah kedatangan dari bandara, stasiun kereta api dan terminal, untuk wisatawan mancanegaranya hanya berjumlah 21 ribu pada tahun 2020," kata Tantan.
Meski begitu, dirinya menyatakan rasa syukur karena melalui relaksasi ekonomi yang diberikan masih ada beberapa sektor pariwisata yang bisa memberikan pemasukan PAD sebesar 24 persen bagi Pemkot Bandung.
Menurutnya Pemkot Bandung bersama Satgas Penanganan COVID-19 dan satgas pemulihan ekonomi Kota Bandung secara bertahap terus berupaya melakukan pemulihan perekonomian dengan sejumlah relaksasi.
Relaksasi atau pelonggaran kegiatan itu, kata dia, melalui beberapa tahapan sesuai dengan ketentuan Peraturan Wali Kota (Perwal) Kota Bandung Nomor 28 Tahun 2021.
Sementara itu, Kepala Bidang Kepariwisataan Edward Parlindung mengatakan target maksimal wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung sebanyak tiga juta pada tahun 2021 ini.
Untuk itu, ia mengatakan Disbudpar terus melakukan upaya untuk mengembangkan destinasi wisata di Kota Bandung itu guna memberikan daya tarik bagi wisatawan.
"Namun ke depan kita juga sedang mengembangkan destinasi wisata lain. Mudah-mudahan bisa menjadi daya tarik di kemudian hari,” kata Edward.
Baca juga: Disbudpar targetkan sektor perhotelan sumbang 33 persen PAD Kota Bandung
Baca juga: Ketua DPD nilai inovasi wisata kuliner Bandung bisa ditiru daerah lain
Baca juga: Pendapatan pajak Kota Bandung tahun 2020 belum mencapai target
Baca juga: Pemkot Bandung optimalkan pendapatan daerah melalui PBB
PAD Kota Bandung turun imbas jumlah pelancong anjlok
Jumat, 19 Maret 2021 17:41 WIB