Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menyampaikan pasar utama wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Indonesia masih memberlakukan lockdown atau kuncirara, yang membuat sektor pariwisata nasional belum pulih dari dampak pandemi COVID-19.
“Kunjungan wismannya masih mengalami penurunan, karena pandemi ini membawa dampak yang luar biasa pada sektor pariwisata dan berbagai sektor pendukungnya. Beberapa negara yang merupakan pasar utama wisman Indonesia masih memberlakukan lockdown,” ujar Suhariyanto saat menggelar konferensi pers virtual di Jakarta, Senin.
Adapun asal negara yang merupakan pasar utama wisman bagi Indonesia antara lain Malaysia, China, Singapura, dan Australia.
Pada Januari 2021 jumlah wisman yang datang ke Indonesia sebanyak 141.300 orang, di mana angka tersebut turun 14,90 persen jika dibandingkan dengan Desember 2020 dan turun tajam hingga 89,05 persen dibandingkan Januari 2020 atau sebelum pandemi melanda Tanah Air.
Adapun jumlah wisman menurut pintu masuk yakni 68 persen wisman datang melalui jalur darat, 44,2 persen wisman melalui jalur laut, dan hanya 1,7 persen menuju Indonesia dengan menggunakan pesawat udara.
“Bisa kita pahami kalau berbagai bandara di Indonesia, seperti Soekarno-Hatta, Sam Ratulangi, maupun Juanda, jumlah wisman yang datang mengalami penurunan tajam baik dibandingkan bulan sebelumnya maupun tahun sebelumnya,” ujar Suhariyanto.
Menurut kebangsaannya, mayoritas wisman yang datang ke Indonesia selama pandemi ini adalah mereka yang berasal dari Timor Leste. Pada
Januari 2021 kedatangan wisman dari Timor Leste mencapai 54,2 persen. Angka tersebut terus meningkat jika dibandingkan pada Desember 2020, yang kontribusinya sebesar 49,4 persen.
Baca juga: Dongkrak kunjungan, Pemkab Garut terapkan program paket wisata
Baca juga: Pemkab Cianjur kembangkan destinasi wisata tambak udang di pantai selatan
Baca juga: Tahura Djuanda Dago Bandung tutup dua pekan imbas pegawai positif COVID-19