Bandung (ANTARA) - Taman Hutan Raya (Tahura) Ir H Djuanda Dago, Bandung, Jawa Barat, menyatakan menutup sementara kunjungan pariwisata akibat sejumlah pegawai yang dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19.
Kepala Tahura Dago Lianda Lubis mengatakan, penutupan itu juga sebagai langkah mendukung kebijakan pemerintah dalam penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
"Jadi ini merupakan upaya mengurangi pergerakan orang ke tempat umum, area publik, atau tempat wisata. Agar tidak terjadi kontak yang terlalu banyak antar-orang per orang," kata Lianda di Bandung, Jawa Barat, Ahad.
Di Tahura sendiri sejauh ini ditemukan 19 pegawai yang dinyatakan terkonfirmasi COVID-19 dari pemeriksaan yang dilakukan kepada 110 pegawai.
Namun ia memastikan pegawai yang terkonfirmasi COVID-19 itu bukan merupakan pegawai yang bertugas di bagian pelayanan publik. Sehingga, ia menduga pegawai itu tertular COVID-19 dari luar Tahura.
Dia pun menyampaikan kondisi sejumlah pegawai itu terus berangsur membaik. Maka dari itu, menurutnya dalam waktu dekat ini para pegawai itu sudah bisa keluar dari ruang isolasi.
"Beberapa hari lagi diperkirakan mereka akan keluar dari isolasi yang dilakukan di BPSDM Jawa Barat, kondisinya sekarang baik dan kondisinya sehat semua," kata Lianda.
Meski ditutup, ia juga memastikan aktivitas konservasi alam di Tahura tetap dilakukan oleh para pegawai. Karena, kata dia, pemeliharaan alam harus tetap dilakukan.
Selain itu, kunjungan riset atau kedinasan ke Tahura Dago menurutnya masih bisa dilakukan. Namun, kata dia, harus dengan menerapkan protokol kesehatan.
"Jadi untuk sementara kami lebih konsentrasi kepada urusan administrasi dan konservasi, urusan kepariwisataan atau jasa wisata alam kami hentikan dulu selama dua pekan," katanya.
Baca juga: Sejumlah hotel di Kota Bandung bangkrut, Pemkot cari solusi
Baca juga: Pengunjung kafe di Bandung disasar tes antigen