Jakarta (ANTARA) - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Robikin Emhas mengatakan tidak merasakan efek samping setelah mendapatkan injeksi vaksin buatan Sinovac, CoronaVac, baik usai disuntik dosis pertama maupun kedua.
"Sejak penyuntikan vaksin pertama hingga kedua ini tidak ada keluhan apapun," kata Robikin kepada wartawan di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan pada Rabu disuntik vaksin Sinovac dosis kedua setelah mendapatkan injeksi pertama pada 27 Januari 2021. Usai diberi vaksin dirinya tidak mengalami efek samping baik mengantuk, gangguan makan, pusing, mual ataupun gangguan lainnya.
Atas hal itu, dia mengatakan sebaiknya masyarakat tidak perlu takut untuk disuntik vaksin anti-COVID-19. Adapun setelah divaksin agar juga tetap menerapkan protokol kesehatan yaitu mengenakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan rajin.
"Saya merasa biasa saja dan melakukan kegiatan normal baru seperti biasa juga. Setelah tuntas dua kali vaksin tidak berarti boleh abai terhadap protokol kesehatan," kata dia.
Menurut dia, pemerintah sudah menerapkan 3T "testing, tracing and treatment" (pengetesan, pelacakan dan perawatan) serta vaksinasi terhadap COVID-19. Maka dari itu, sudah ada upaya pemerintah untuk menekan penularan virus SARS-CoV-2.
Maka, kata dia, setiap pihak untuk dapat bahu membahu menghadapi takdir wabah COVID-19 sehingga dapat keluar dari pandemi.
"Semoga kita semua sehat, Indonesia sehat, dunia sehat. Sehat segala-galanya, termasuk sehat dalam mengelola tata kehidupan bidang idiologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, keamanan maupun lainnya," katanya.
Baca juga: Vaksin Sinovac punya efikasi 65,3 persen, apa artinya?
Baca juga: Delapan nakes di Jateng alami efek usai vaksinasi, apa itu?
Baca juga: Wagub Jabar mengaku tak rasakan efek samping usai divaksin Sinovac