Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebutkan delapan orang dari ribuan tenaga kesehatan mengalami efek atau kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) usai vaksinasi COVID-19 di daerah itu.
"Vaksinasi berjalan dengan baik, dari laporan, KIPI-nya hanya ada delapan orang dan tidak parah, hanya pegal-pegal, ngantuk dan sekarang semua sudah membaik," kata Ganjar usai memimpin Rapat Evaluasi Percepatan Penanganan COVID-19 di Semarang, Senin.
"Vaksinasi berjalan dengan baik, dari laporan, KIPI-nya hanya ada delapan orang dan tidak parah, hanya pegal-pegal, ngantuk dan sekarang semua sudah membaik," kata Ganjar usai memimpin Rapat Evaluasi Percepatan Penanganan COVID-19 di Semarang, Senin.
Kendati demikian, Ganjar meminta program vaksinasi gelombang pertama kepada tenaga kesehatan di Jateng dapat dipercepat untuk mengantisipasi datangnya vaksin gelombang berikutnya.
"Kita butuh mempercepat sehingga kalau nanti dikirim lagi semua sudah siap. Bupati/wali kota semangatnya bagus, masyarakat juga bagus karena semua banyak yang 'ngacung' minta divaksin," ujarnya.
Untuk melakukan percepatan vaksinasi itu, Ganjar mengusulkan adanya penambahan kuota orang yang divaksin di tempat-tempat layanan kesehatan.
Jika sebelumnya layanan kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit dibatasi melakukan vaksinasi per hari 45 orang, maka Ganjar meminta dilakukan penambahan.
"Saya minta dilakukan percepatan baik di rumah sakit maupun puskesmas. Targetnya, puskesmas bisa melakukan vaksinasi 50 orang per hari dan rumah sakit 200 orang per hari," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng Yulianto Prabowo menambahkan sampai saat ini sudah ada 1.900-an tenaga kesehatan di Jateng yang sudah divaksin dan jumlah itu terus bertambah karena vaksinasi terus berjalan.
"Sampai saat ini vaksinasi terus berjalan. Mereka para tenaga kesehatan yang sudah terdaftar akan mendapatkan jadwal vaksinasi di mana, jam berapa itu sudah diatur," ujarnya.
Yulianto membenarkan jika Ganjar meminta dirinya dan jajarannya untuk melakukan percepatan vaksinasi sehingga pihaknya sudah berkonsultasi dengan Kementerian Kesehatan terkait hal itu.
"Memang seluruh Indonesia diatur oleh sistem aplikasinya, yang membatasi tiap hari masing-masing faskes hanya melayani 15 orang dikali tiga, tapi kami koordinasi tadi, intinya bisa ditambah. Mudah-mudahan dengan percepatan ini, target vaksinasi tahap pertama untuk nakes bisa selesai pertengahan Februari, dari target awal akhir Februari," katanya.
Baca juga: Tembus lima ribu orang terpapar positif COVID-19 di Garut
Baca juga: Kata mereka setelah ikut vaksinasi COVID-19