Jakarta (ANTARA) -
Sejak Rabu 13 Januari 2021 pemerintah mulai menjalankan program vaksinasi COVID-19 sebagai upaya membawa Indonesia keluar dari situasi pandemik yang sudah berlangsung sejak Maret 2020 lalu.
Sebelum vaksin ini disuntikkan ke rakyat, tokoh penting bangsa malah terlebih dahulu sudah disuntik vaksin COVID-19, hal ini tentunya juga untuk menjawab jika ada keraguan masyarakat terhadap vaksinasi.
Mulai Presiden Joko Widodo (Jokowi), kepala daerah, hingga influencer sudah divaksin. Lalu seperti apa pendapat orang-orang yang telah menerima disuntik vaksin ini.
"Enggak terasa sama sekali," kata Presiden Jokowi sambil tertawa usai disuntik vaksin COVID-19.
Kemudian, saat membuka acara pertemuan industri jasa keuangan, Jumat 15 Januari, Presiden Jokowi meminta program vaksinasi dipercepat dan ditargetkan selesai dalam setahun ini.
"Saya juga telah memerintahkan agar proses vaksinasi pada kurang lebih 181,5 juta rakyat Indonesia bisa diselesaikan sebelum akhir tahun 2021 ini," kata Jokowi.
Berikutnya, Kapolri Jenderal Idham Azis yang ikut divaksin COVID-19 di Istana Negara bersama Presiden Jokowi. Dia mengaku dalam kondisi baik dan tidak merasakan efek samping setelah divaksin.
"Tidak merasakan sakit sama sekali. Tahu-tahu sudah selesai,” kata Idham.
Idham berharap, masyarakat termasuk anggota Polri tidak ragu mengikuti vaksin COVID-19 itu.
"Bahwa kita semua harus melaksanakan vaksinasi agar kita secepatnya keluar dari situasi pandemi corona yang sedang melanda,” tegasnya. Imbauan yang sama disampaikan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) TNI Mayjen Tugas Ratmono juga mengaku tidak merasakan apa-apa setelah menerima vaksin COVID-19.
“Wah, cepat sekali, cepat dan sama sekali tidak ada rasa sakit," kata dia.
Setelah disuntik vaksin buatan Sinovac, Mayjen Tugas Ratmono diminta oleh Tim Dokter RSPAD untuk beristirahat sekitar 30 menit. Sampai 30 menit berlalu, Mayjen Tugas Ratmono tidak merasakan perubahan apa-apa, setelah disuntik vaksin buatan Sinovac.
“Saya merasa normal saja, tidak ada rasa yang berbeda, sebelum dan sesudah disuntik vaksin,” katanya.
Oleh karena itu, Mayjen Tugas Ratmono mengatakan tidak ada yang perlu ditakuti dari vaksin tersebut.
"Seluruh tahapan sudah dikaji dengan sungguh-sungguh, makanya aman untuk digunakan secara nasional,” ucapnya.
Aman
Gubernur Bali Wayan Koster mengungkapkan bahwa program vaksin COVID-19 adalah kebijakan pemerintah yang tidak mungkin mengorbankan masyarakat. Dia meminta masyarakat Bali tak terprovokasi.
"Saya yakin vaksin ini sudah betul-betul bisa diterapkan secara bertanggung jawab kepada masyarakat. Saya kira pemerintah tidak mungkin akan melakukan kebijakan yang mengorbankan masyarakat," kata Koster usai divaksin.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga telah disuntik vaksin COVID-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tugurejo Semarang. Setelah disuntik vaksin, Ganjar meminta kepada masyarakat tidak perlu takut dan ragu terhadap dampak vaksin COVID-19.
“Sebab, saya bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) sudah membuktikan bahwa vaksin itu aman,” ujar Ganjar.
Ganjar pun mengaku tidak merasakan gejala apapun setelah divaksin dan menunggu selama 30 menit.
"Saya ditanya dokter, setelah 30 menit divaksin gimana, ada rasa apa? Saya jawab lapar, ternyata belum sarapan. Jadi ini tidak ada rasa apa-apa,” ujar Ganjar.
Sedangkan salah seorang influencer yang telah disuntik vaksin COVID-19 adalah dr Tirta Mandira Hudhi. Tirta menerima vaksin COVID-19 di Puskesmas Ngemplak 2, Sleman, Kamis, 14 Januari.
Dia mengaku tidak mengalami gejala apapun setelah disuntik vaksin dan menunggu selama 30 menit untuk monitoring.
"Saya enggak ada apa-apa, enggak ada bengkak, enggak pingsan, masih hidup, tetap ngegas," ujar dr Tirta.
Kapolda Sumatera Utara Irjen Martuani Sormin menyampaikan bahwa vaksinasi COVID-19 merupakan perintah negara melalui Presiden Jokowi, dalam rangka memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Indonesia.
"Jadi saya imbau kepada seluruh masyarakat untuk melaksanakan vaksinasi COVID-19, bagi yang telah sesuai dengan persyaratan vaksinasi," kata Martuani.
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru memastikan vaksin COVID-19 aman bagi tubuh sehingga masyarakat tidak perlu ragu mendapatkan kesempatan untuk divaksin.
Herman Deru mengatakan hal itu setelah dirinya menjadi yang pertama divaksin COVID-19 untuk wilayah Sumatera Selatan yang penyuntikan dilakukan di Puskesmas Gandus, Kamis.
"Pertanyaan masyarakat terkait vaksin ini telah terjawab. Dengan jujur saya katakan, setelah penyuntikan dan observasi selama 30 menit, tidak ada efek yang saya rasakan. Saya merasa seperti biasa saja," kata dia.
Menurutnya, tidak ada efek samping yang ditimbulkan usai vaksinasi tersebut. Dia menilai vaksin corona yang disuntikkan aman untuk manusia.
“Nanti 14 hari ke depan akan kembali melaksanakan vaksinasi kedua," kata Herman Deru.
Sukseskan vaksinasi
Ketua DPR RI Puan Maharani berharap agar seluruh pemuka agama dapat turut menyukseskan kegiatan vaksinasi COVID-19 yang sedang dilakukan Pemerintah.
Puan mengatakan, bangsa Indonesia sudah menyaksikan bersama secara langsung ketika Presiden Jokowi menjalani vaksin perdana pada Rabu (13/1), itu untuk menunjukkan bahwa vaksin tersebut aman digunakan.
"BPOM sudah mengeluarkan izin edar darurat untuk vaksin COVID-19. Dan MUI sudah mengeluarkan fatwa halal terhadap vaksin tersebut," kata Puan.
Hal itu dikatakan Puan dalam dalam Webinar Dialog Antar Umat Beragama dengan tema "Bersatu dalam Keragaman dan Kedamaian Mengatasi Pandemi COVID-19", yang diselenggarakan DPR, DPD, dan MPR secara virtual melalui aplikasi Zoom, Kamis.
Puan mengajak semua pihak, termasuk para pemuka agama untuk bersama-sama meyakinkan dan menunjukkan kepada masyarakat tentang pentingnya vaksinasi COVID-19.
"Vaksinasi ini diperlukan, jika kita ingin Indonesia dapat segera mengatasi pandemi COVID-19," ujarnya.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengimbau seluruh masyarakat Indonesia untuk patuh menerima vaksin COVID-19, setelah program vaksinasi serentak dimulai Rabu.
Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi mengatakan Wapres beranggapan bahwa tidak ada alasan bagi masyarakat untuk menolak disuntik vaksin COVID-19.
"Tidak ada alasan untuk tidak diikuti. Itu kehendak Wapres seperti itu," kata Masduki.
Vaksin COVID-19 buatan Sinovac, yang telah mendapat sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), sudah dinyatakan aman untuk disuntikkan ke masyarakat.
Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) TNI Mayjen Tugas Ratmono mengajak warga agar antusias menyukseskan program vaksinasi COVID-19.