Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto akhirnya diketahui pernah mengidap positif COVID-19 pada 2020 dan mengaku sudah menerapkan pemeriksaan, pelacakan dan perawatan (3T).
Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Alia Karenina di Jakarta, Rabu, menjelaskan penerapan 3T dilakukan optimal ketika Airlangga Hartarto yang sekaligus Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional itu positif terpapar virus corona.
"Sebagai bentuk rasa syukur karena sudah diberikan berkah kesehatan, sembuh dari COVID-19, maka beliau mendonorkan plasma konvalesen untuk membantu percepatan tingkat kesembuhan pasien COVID-19 lain," ucapnya.
Ia mengungkapkan Menko Airlangga memiliki harapan semakin banyak penyintas COVID-19 yang mendonorkan plasma pada masa yang akan datang.
Sebelumnya, Menko Airlangga mendonorkan plasma konvalesen ketika pemerintah bersama Palang Merah Indonesia (PMI) mencanangkan Gerakan Nasional Pendonor Plasma Konvalesen, Senin (18/1).
Donasi plasma konvalesen hanya dapat diberikan oleh orang yang pernah terjangkit hingga sembuh dari COVID-19.
Selama ini Kemenko Perekonomian dan Menko Airlangga tidak pernah mengumumkan kepada publik mengenai kondisi kesehatannya khususnya ketika positif COVID-19.
Dengan pernyataan Jubir Kemenko Perekonomian itu, hingga saat ini sudah ada lima menteri yang pernah positif COVID-19. Mereka adalah Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, mantan Menteri Agama Fachrul Razi serta mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.
Baca juga: Menko Perekonomian tekankan pembatasan aktivitas bukan pelarangan kegiatan
Baca juga: Ini daerah yang diterapkan pembatasan aktivitas termasuk di Jawa Barat
Baca juga: Airlangga: Presiden berharap vaksinasi dan kedisiplinan berjalan seiring