Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pagi menguat seiring kenaikan bursa saham kawasan Asia.
IHSG dibuka menguat 26,04 poin atau 0,43 persen ke posisi 6.091,72. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 6,81 poin atau 0,72 persen ke posisi 952,48.
"IHSG diperkirakan bergerak menguat pada perdagangan hari ini sejalan dengan akumulasi sentimen positif bagi pasar," kata Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah dalam laporan yang dikutip Antara di Jakarta, Kamis.
Dari domestik, sentimen positif datang dari pemerintah yang berencana akan melakukan vaksinasi pada minggu kedua Januari 2021 di sejumlah daerah di Tanah Air.
Sedangkan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada 2020 berkisar minus 1,7 persen hingga minus 2,2 persen, atau lebih rendah dari proyeksi sebelumnya sebesar minus 1,7 persen hingga 0,6 persen, dapat menjadi katalis negatif di pasar.
Indeks Wall Street pada perdagangan Selasa (05/01) kemarin ditutup variatif. Sementara itu, indeks bursa regional Asia hari ini diperkirakan mayoritas menguat.
Wall Street memangkas keuntungan awal dan Indeks Nasdaq ditutup lebih rendah setelah segerombolan pengunjuk rasa menyerbu Capitol AS pada Rabu (6/1) ketika mereka berusaha memaksa Kongres untuk membatalkan kekalahan pemilihan Presiden Donald Trump dari Joe Biden.
Anggota parlemen dievakuasi setelah pendukung Trump menerobos gedung ketika petugas polisi berjaga-jaga. Beberapa polisi menanggapi dengan senjata terhunus dan gas air mata.
Sentimen eksternal lainnya, Bursa Efek New York (NYSE) membatalkan rencana penghapusan saham atau delisting tiga perusahaan telekomunikasi China.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei menguat 564,71 poin atau 2,09 persen ke 27.620,65, Indeks Hang Seng naik 30,42 poin atau 0,11 persen ke 27.722,72, dan Indeks Straits Times meningkat 32,89 atau 1,15 persen ke 2.895,9.
Baca juga: IHSG Kamis pagi dibuka menguat 26,04 poin
Baca juga: IHSG BEI ditutup melemah dipicu kebijakan pengetatan pembatasan pergerakan
Baca juga: IHSG BEI diprediksi turun usai kenaikan sejak awal tahun