Jakarta (ANTARA) - Seleksi masuk perguruan tinggi negeri tahun 2021 dilakukan secara terintegrasi dengan mengacu pada protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19.
Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Prof Mohammad Nasih mengatakan bahwa seleksi masuk perguruan tinggi negeri tahun 2021 mencakup perguruan tinggi akademik, perguruan tinggi vokasi, dan perguruan tinggi keagamaan Islam negeri.
"Jadi seleksinya dilakukan secara terintegrasi. Tidak terpisah-pisah seperti tahun sebelumnya,” katanya dalam telekonferensi di Jakarta, Senin.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Prof Nizam mengemukakan pentingnya ketaatan terhadap protokol kesehatan dalam penyelenggaraan seleksi calon mahasiswa perguruan tinggi negeri.
“Sekarang dengan kondisi yang sudah pasti, kita sudah lebih tahu situasi pandemi seperti ini akan berlangsung cukup lama sehingga kita bisa beradaptasi sejak lebih awal,” katanya.
"Kita jaga bersama dan tunjukkan bahwa kalau kita dapat mengikuti protokol kesehatan dengan baik maka dapat terselenggara dengan baik pula dan insya Allah kita bisa menjaga diri dari penularan virus," ia menambahkan.
Dia berharap seleksi masuk perguruan tinggi negeri tahun 2021 berjalan dengan baik.
“Seluruh mahasiswa atau calon mahasiswa akan bisa terlayani dengan baik dan mendapatkan program program studi yang memang sesuai dengan potensi kecakapan mereka,” katanya.
Pada tahun 2021, perguruan tinggi negeri menerima mahasiswa baru melalui tiga jalur yakni seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) dengan kuota minimum 20 persen, Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dengan kuota minimum 40 persen, dan seleksi mandiri dengan kuota maksimum 30 persen.
Penerimaan mahasiswa dari jalur SNMPTN dilaksanakan berdasarkan nilai akademik saja atau nilai akademik dan prestasi lainnya yang ditetapkan oleh perguruan tinggi negeri.
Pelaksanaan SNMPTN tahun 2021 diawali dengan registrasi akun LTMPT melalui laman resmi lembaga pada 4 Januari sampai 1 Februari 2021.
Tahap selanjutnya adalah penetapan siswa yang menurut sekolah memenuhi syarat untuk mendaftar pada 4 Januari sampai 8 Februari 2021 serta pengisian data di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) pada 11 Januari sampai 8 Februari 2021.
Pendaftaran SNMPTN diadakan 15 sampai 24 Februari 2021. Hasil seleksi akan diumumkan pada 22 Maret 2021.
SBMPTN dilaksanakan berdasarkan hasil Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) saja atau hasil UTBK dan kriteria lain yang ditetapkan bersama oleh perguruan tinggi negeri.
SBMPTN tahun 2021 diawali dengan registrasi akun LTMPT untuk UTBK dan SBMPTN pada 7 Februari sampai 12 Maret dan dilanjutkan dengan Pendaftaran UTBK dan SBMPTN pada 15 Maret sampai 1 April.
UTBK akan dilaksanakan dua gelombang, yakni pada 12 sampai 18 April serta 26 April sampai 2 Mei 2021. Pengumuman hasil SBMPTN akan disampaikan pada 14 Juni 2021.
Siswa dari keluarga kurang mampu dapat mengajukan bantuan biaya pendidikan melalui program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.
Informasi detail mengenai program tersebut dapat dilihat di laman resmi Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Baca juga: Ombudsman RI terima sejumlah keluhan masyarakat terkait seleksi mandiri PTN
Baca juga: Seleksi masuk kampus Islam dilakukan secara daring
Baca juga: 168.742 peserta lulus SBMPTN