Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama M Ali Ramdhani mengatakan Ujian Masuk Perguruan Tiggi Keagamaan Islam Negeri (UMPTKIN) 2020 dilakukan secara daring di masa pandemi COVID-19.
Ramadhani dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu, mengatakan karena wabah corona maka sistem ujian masuk kampus dari semula biasa dilakukan secara luring, tahun ini dilakukan secara daring.
"Dalam rekapitulasi Sistem Seleksi Elektronik (SSE) 132.929 peserta yang berhak mengikuti ujian masuk terdapat 118.414 yang berpartisipasi dalam seleksi. Artinya, tingkat partisipasi peserta mengikuti ujian sebanyak 89,08 persen," kata dia.
Ia mengatakan sebanyak 135.444 calon mahasiswa yang melakukan registrasi, tetapi yang berhak mengikuti ujian ditetapkan panitia sebanyak 132.929.
UMPTKIN merupakan seleksi calon mahasiswa yang dilaksanakan secara nasional oleh seluruh Universitas Islam Negeri (UIN), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) dan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) dalam satu sistem satu pintu.
Dhani mengatakan pelaksanaan UMPTKIN secara serentak dilaksanakan oleh panitia pelaksana di antara kampus Islam negeri yang tahun ini dikelola Kampus UIN Sunan Gunung Jati Bandung dan UIN Raden Intan Lampung.
Tren tiga tahun terakhir, kata dia, terjadi peningkatan peminat UMPTKIN. Pada 2018 seleksi tersebut diikuti 103,444 peserta, 2019 (122.981) dan tahun ini 135.444 calon mahasiswa. Secara gender tercatat 45.924 laki-laki dan 87,005 perempuan. Merunut kategori peminatan peserta, rumpun IPA sebanyak 9.769 dan rumpun IPS 123.160 mahasiswa.
Baca juga: Mahasiswa UIN Bandung tolak bayar UKT dan tuntut kompensasi COVID-19
Baca juga: Guru Besar UIN Bandung tanggapi survei Setara Institute
Baca juga: Mahasiswi UIN Bandung gelar aksi solidaritas korban kekerasan seksual