Bandung, 24/3 (ANTARA) - Banyak korban banjir luapan Sungai Citarum di Desa Bojongmalaka, Baleendah, Kabupaten Bandung memerlukan bantuan makanan, karena banyak dari mereka yang tidak bisa melakukan kegiatan apa pun karena perkempungan mereka dikurung banjir.
"Kami sudah melaporkan ke Posko Kecamatan Baleendah namun belum ada respon," kata Kepala Desa Bojongmalaka Kecamatan Baleendah, Jajang, di Bandung, Rabu.
Ia menyebutkan, bantuan perahu karet yang sudah tiba tidak bisa digunakan karena bocor.
Akibatnya warga terpaksa harus berbasah-basah untuk keluar dari rumah mereka, termasuk para siswa juga terpaksa menerjang banjir untuk pergi ke sekolah.
"Perahu karet ukuran kecil yang ada tak bisa dipakai, sehingga warga harus berjalan kaki menyeberang banjir. Namun yang terpenting saat ini butuh bantuan bahan makanan karena praktis mereka sebagian tak bisa beraktifitas," kata Jajang.
Desa Bojongmalaka berjarak sekitar empat hingga lima kilometer dari Posko Bencana Kecamatan Baleendah. Namun jalan menuju desa itu tergenang air sehingga untuk menuju desa itu harus menggunakan jalur melingkar.
"Bantuan memang sudah ada dari pihak swasta, namun belum mencukupi. Bantuan dari Posko Bencana Baleendah diperlukan," kata Jajang.
Genangan banjir di kawasan Bojongmalaka merendam sekitar empat RW sejak Sabtu (19/3). Permukaan air sempat surut pada Selasa (23/3) pagi, namun kembali naik pada malam harinya akibat hujan deras.
Permukaan air kembali meningkat bahkan menggenang jalan Bojongsoang - Baleendah. Aktifitas perekonomian warga di lokasi itu praktis lumpuh.
Warga memilih tinggal di tenda pengungsian, ruko, dan rumah yang tidak terkena banjir.
Kemacetan parah terjadi di Baleendah dan Bojongsoang, sebagian pengendara mengurungkan niatnya melintasi banjir di tengah kemacetan.
Para pengendara mengambil jalur alternatif lainnya, Baleendah - Kulalet - Rancamanyar - Cibaduyut yang juga macet.
Sementara itu Jalan Mohamad Toha Bandung terputus di depan pabrik tekstile PT Metrostar dengan ketinggian sekitar satu meter.
Banjir juga terjadi dan memutuskan beberapa jalan raya di Kabupaten Bandung bagian selatan yakni di Solokanjeruk, Bojongsoang, Majalaya, Rancaekek, dan Cikancung.
Sementara itu Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung Susi Susiana menyebutkan curah hujan di kawasan Bandung dan sekitarnya masih cukup tinggi namun tidak lagi merata.
"Akhir Maret 2010 ini sudah memasuki akhir musim penghujan, meski curahnya masih tinggi namun tidak lagi merata, hujan yang terjadi saat ini hujan lokal," kata Susiana.
Hal itu, kata Susiana sudah menunjukkan penghujung musim penghujan. Ia juga mengimbau warga tetap waspada karena masih potensial terjadi angin puting beliung dan sambaran petir.
"Akhir April diprediksi masih ada hujan, meski intensitasnya menurun," kata Susiana menambahkan.
KORBAN BANJIR BOJONGMALAKA PERLU BANTUAN MAKANAN
Rabu, 24 Maret 2010 8:58 WIB