Garut (ANTARA) - Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia menyalurkan bantuan sebanyak 10 ton lebih benih padi untuk petani agar kembali produktif menanam padi setelah areal lahannya diterjang banjir bandang di wilayah selatan Kabupaten Garut, Jawa Barat.
"Bantuan benih kami sebarkan kepada petani yang menjadi korban banjir bandang," kata Bupati Garut Rudy Gunawan saat menyerahkan bantuan benih padi dari Kementan kepada petani di Garut, Rabu.
Ia menuturkan banjir bandang yang terjadi pertengahan Oktober 2020 di wilayah selatan itu telah merusak rumah warga, fasilitas umum dan juga areal pertanian.
Pemerintah pusat, kata Rudy, melalui Kementan memberikan perhatian kepada petani agar kembali produktif bertani setelah mengalami kerugian karena areal pertaniannya rusak akibat banjir.
Bantuan benih itu rencananya diberikan kepada kelompok tani di Kecamatan Cikelet, Pameungpeuk, Cibalong, Cisompet, dan Peundeuy daerah yang terdampak bencana alam.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut Beni Yoga menambahkan pihaknya juga akan melakukan rehabilitasi lahan pertanian dan irigasi yang dilaporkan rusak akibat banjir bandang di wilayah selatan Garut.
Ia menyampaikan lahan pertanian yang dilaporkan rusak akibat banjir bandang itu sebagian besar lahan persawahan dengan usia tanam padi 70 sampai 90 hari atau menjelang panen.
Kerugian dari sektor pertanian itu, kata dia, diperkirakan mencapai miliaran rupiah, untuk itu petani butuh perhatian dari pemerintah, salah satunya bantuan benih.
"Kami usulkan terkait pemberian bantuan benih untuk pertanian yang rusak akibat banjir," katanya.
Baca juga: Pupuk Kujang bersama petani Garut jaga ketahanan pangan
Baca juga: Dispertan Garut terjunkan tim pengendali hama ulat pada tanaman jagung
Baca juga: Menkop dan UKM siap bantu petani Garut pemilik sertifikat tanah
Kementan salurkan 10 ton benih padi untuk petani korban banjir di Garut
Rabu, 25 November 2020 21:00 WIB