Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Cianjur, Jawa Barat untuk pertama kalinya menemukan 18 orang dalam satu keluarga besar positif COVID-19 setelah seorang diantaranya mengeluh kehilangan penciuman dan memeriksakan diri ke puskesmas setempat.
"Klaster keluarga pertama yang kami temukan di Cianjur, satu keluarga yang terdiri dari 18 orang dinyatakan positif COVID-19 setelah hasil tes usapnya keluar. Sebanyak 10 orang menjalani isolasi di vila khusus di Kecamatan Pacet, sedangkan delapan orang isolasi mandiri," kata Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Cianjur dr Yusman Faisal di Cianjur, Selasa.
Ia menjelaskan ditemukannya klaster keluarga pertama di Cianjur, setelah keluarga besar berkumpul untuk merayakan ulang tahun. Selang beberapa jam, seorang diantaranya mengeluh kehilangan penciuman dan langsung memeriksakan diri ke Puskesmas setempat.
Melihat gejala yang dikeluhkan layaknya COVID-19, petugas melakukan tes usap dan pasien tersebut dinyatakan positif COVID-19. Petugas langsung berkoordinasi dengan Satuan Tugas untuk melakukan penelusuran terhadap keluarga yang sempat berinteraksi langsung.
"Kami melakukan tes cepat dan usap terhadap anggota keluarga lainnya yang ikut dalam acara. Seluruhnya dinyatakan positif COVID-19. Untuk delapan orang menjalani isolasi mandiri di rumah, di bawah pengawasan petugas Puskesmas Cianjur dan tim medis dari gugus tugas," katanya.
Tingginya angka penyebaran selama satu bulan terakhir secara sporadis, pihaknya mengimbau warga untuk benar-benar menjalankan protokol kesehatan, termasuk tidak menggelar acara yang dapat mengundang orang banyak, sebagai upaya menghindari terpapar virus berbahaya dan sebagai upaya memutus rantai penyebaran.
"Untuk saat ini, kami imbau agar warga di seluruh wilayah Cianjur untuk menghindari keramaian dan tidak membuat acara yang mengundang orang banyak. Tetap menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah, menjaga jarak dan menerapkan pola hidup sehat," katanya.
Baca juga: Dinkes Cianjur kembali temukan 14 santriwati ponpes positif COVID-19
Baca juga: Angka kesembuhan pasien COVID-19 Cianjur rendah, hanya 50 persen
Baca juga: Kepatuhan warga Cianjur terapkan protokol kesehatan rendah