Bogor (ANTARA) - Sebanyak 27 orang anggota DPRD Kota Bogor dan staf Sekretariat Dewan yang menjalani tes swab, 25 orang di antaranya sudah keluar hasil tesnya dan dinyatakan negatif.
"Alhamdulillah 25 orang sudah keluar hasil uji PCRnya, semuanya dinyatakan negatif. Dua orang lagi, hasilnya belum keluar, semoga semua negatif," kata Ketua DPRD Kota Bogor melalui telepon selulernya di Kota Bogor, Rabu.
Menurut Atang Trisnanto, Sekretariat DPRD Kota Bogor melakukan penelusuran kontak erat dan tes swab setelah seorang anggota DPRD Anita Primasari Mongan, terkonfirmasi positif COVID-19, pada Senin (28/9).
Dari hasil penelusuran kontak erat itu, pada Selasa (29/9) pagi, diperoleh 31 nama kontak erat yakni anggota DPRD dan staf Sekretariat Dewan.
"Dari 31 nama itu, 27 nama menjalani tes swab, pada Selasa tersebut," katanya.
Adanya anggota dewan terkonfirmasi positif COVID-19, menurut Atang, menjadi pelajaran penting bagi dewan untuk terus meningkatkan ikhtiar menjaga dan menerapkan secara ketat protokol kesehatan.
"Masih banyak tugas dan amanah yang menanti untuk diselesaikan. Semoga Allah memberikan kemudahan dan meridhoi," katanya.
Ia menambahkan bahwa meskipun ada seorang anggota yang terkonfirmasi positif COVID-19 dan 27 nama kontak erat yang menjalani tes swab, tapi kegiatan di DPRD Kota Bogor tetap berjalan.
Anggota DPRD Kota Bogor, kata dia, saat ini membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (RAPBDP) Kota Bogor tahun 2020 yang harus segera selesai.
"DPRD menjadwalkan menyelenggarakan rapat paripurna persetujuan RAPBDP 2020 tersebut, pada Rabu (30/9) besok, sehingga anggota Dewan khususnya dari Badan Anggaran tetap bekerja," katanya.
Namun, mekanisme kerjanya yang diubah dan disesuaikan dengan situasi. "Rapat Badan Anggaran itu dilakukan dengan cara virtual, sehingga tidak perlu hadir secara fisik ke gedung Dewan," katanya.
Baca juga: Seorang anggota positif COVID-19, DPRD Kota Bogor gelar tes usap
Baca juga: Bima Arya sebut klaster keluarga dan klaster perkantoran terkait erat
Baca juga: Kota Bogor kembali ke zona merah karena tiga faktor, apa saja?