Bandung (ANTARA) - Fraksi Partai Gerindra Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat (Jabar) meminta kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar untuk mengantisipasi atau menyiapkan sejumlah langkah untuk menghadapi dampak resesi ekonomi akibat pandemi COVID-19.
"Dan kami minta kepada Pemprov Jabar dalam hal ini Gubernur Jabar untuk fokus antisipasi resesi ekonomi akibat pandemi COVID-19. Pemprov Jabar harus memaksimalkan potensi pendapatan daerah dan melaksanakan program yang pro terhadap rakyat," kata Anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD Provinsi Jawa Barat Ihsanudin, Jumat.
Usulan tersebut, kata Ihsanudin, telah disampaikan oleh pihaknya dalam pandangan umum pada Sidang Paripurna Rancangan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RPAPBD) Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2020 di Ruang Rapat Paripurna DPRD Provinsi Jawa Barat, Kota Bandung.
Ihsanudin juga menambahkan fokus pembangunan pada bidang kesehatan di tengah situasi pandemi COVID-19.
"Pemerintah daerah dituntut bekerja lebih keras dan punya skala prioritas. Sehingga saran kami adalah menambahkan fokus pada bidang kesehatan, jaringan pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi," kata
Pihaknya juga berharap Pemprov Jabar untuk ke depan tidak lagi berutang untuk menyelesaikan masalah perekonomian.
"Jadi pinjaman Pemprov Jabar ini akan dibayar APBD dan itu artinya 50 juta rakyat Jabar memiliki utang," katanya.
Sebelumnya Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil atau Kang Emil mengatakan penyebaran COVID-19 saat ini masih terjadi dan mengakibatkan penurunan pertumbuhan ekonomi yang berdampak pada penurunan pendapatan daerah.
Oleh karena itu, kata Kang Emil, diperlukan sejumlah langkah cepat dan tepat agar bisa melakukan penanganan pandemi di Provinsi Jawa Barat.
"Kondisi pandemi COVID-19 telah berdampak pula terhadap sosial ekonomi serta stabilitas sistem keuangan. Hal ini tentu berdampak pada peningkatan belanja daerah khususnya untuk bidang kesehatan dan sosial," kata Kang Emil.
