Bandung (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat (Jabar) meminta kepada Gubernur Jabar M Ridwan Kamil atau Kang Emil supaya fokus terhadap pemulihan ekonomi dari pandemi COVID-19.
"Sejauh ini kondisi ekonomi masyarakat masih terbilang sulit untuk pulih kembali. Kondisi serupa sekaligus menandakan betapa terjalnya jalan menuju titik normal," kata Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Brigjen TNI (Purn) Taufik Hidayat, Jumat.
Usulan tersebut, kata Taufik, telah disampaikan oleh pihaknya kepada Kang Emil dalam Rapat Paripurna dengan agenda Jawaban Gubernur atas Pandangan Umum Fraksi-fraksi terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Perubahan APBD Jabar Tahun Anggaran 2020, di Ruang Sidang DPRD Jabar Kota Bandung.
Politisi Partai Gerindra ini mengatakan sampai detik ini belum ada tanda-tanda ke arah lebih positif setelah dunia dihantam COVID-19 dan untuk kondisi sosial ekonomi masyarakat Jabar masih dalam ketidakpastian menuju normalitas.
Dia mengatakan salah satu siasat terbaik yang bisa diambil oleh pemerintah daerah saat ini yakni optimalisasi anggaran untuk pemulihan ekonomi.
"Jadi yang dapat kita lakukan saat ini adalah memastikan agar alokasi anggaran untuk pemulihan ekonomi benar-benar optimal," kata dia.
Taufik yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Gerindra Jabar juga mengajak masyarakat untuk patuh terhadap protokol kesehatan.
"Hal ini demi kemaslahatan kita bersama. Semoga COVID-19 ini segera berlalu dari Bumi Nusantara, amin," kata dia.
Sebelumnya Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menyampaikan jawaban atas pandangan umum fraksi-fraksi DPRD Provinsi Jabar terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2020 dalam rapat paripurna di Gedung DPRD Jabar, Kota Bandung, Kamis (24/9) malam.
Kang Emil menjelaskan bahwa Raperda Perubahan APBD Tahun Anggaran 2020 ini bertujuan menyesuaikan anggaran dalam kebutuhan penanganan pandemi global COVID-19 yang terjadi sejak Maret lalu hingga kini.
Adanya pandemi mengakibatkan perekonomian Jabar pada triwulan II tahun 2020 minus 5,98 persen, yang diakibatkan adanya penurunan aktivitas beberapa lapangan usaha di antaranya sektor industri pengolahan yang minus 3,39 persen dan sektor perdagangan yang minus 1,75 persen.
Untuk itu, Kang Emil mengucapkan terima kasih kepada seluruh fraksi yang telah menerima kebijakan penyusunan perubahan APBD Tahun Anggaran 2020 dengan harapan pembangunan di Jabar dapat tetap dilaksanakan sehingga target-target dan sasaran yang direncanakan dapat terwujud demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Dasar perubahan APBD Tahun 2020 selain karena adanya pandemi COVID-19, (juga) penyesuaian indikator makro ekonomi, penyesuaian pendapatan daerah, refocusing dan realokasi anggaran, pemanfaatan silpa hasil audit BPK, pinjaman daerah, dan penyesuaian sasaran serta indikator kinerja program dan kegiatan," kata Kang Emil.
Baca juga: Anggota DPRD protes Satpol PP Kabupaten Bogor borgol pelanggar aturan bermasker
Baca juga: Tim serahkan 21 nama bakal calon anggota KPID ke DPRD Jawa Barat