Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir pekan ditutup melemah dipicu aksi ambil untung.
IHSG Jumat sore ditutup melemah 24,81 poin atau 0,46 persen ke posisi 5.346,66. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak turun 4,92 poin atau 0,58 persen menjadi 847,75.
"Pelemahan IHSG lebih disebabkan minimnya data makroekonomi domestik maupun global yang memberikan high positive impact terhadap pasar. Maka dari itu, aksi profit taking telah terjadi pada akhir pekan ini," kata Analis Bina Artha Sekuritas M Nafan Aji Gusta di Jakarta, Jumat.
Dibuka menguat, IHSG tak lama melemah dan terus berada di zona merah pada penutupan perdagangan saham.
Secara sektoral, lima sektor meningkat dengan sektor pertanian naik paling tinggi yaitu 0,6 persen, diikuti sektor properti dan sektor industri dasar masing-masing 0,45 persen dan 0,22 persen.
Sedangkan lima sektor terkoreksi dengan sektor konsumer dan infrastruktur turun paling dalam yaitu masing-masing minus 0,88 persen, diikuti sektor keuangan minus 0,71 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau net foreign sell sebesar Rp1,13 triliun.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 751.992 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 14,27 miliar lembar saham senilai Rp8,07 triliun. Sebanyak 189 saham naik, 238 saham menurun, dan 173 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei melemah 326,21 poin atau 1,41 persen ke 22.882,65, Indeks Hang Seng naik 140,91 poin atau 0,56 persen ke 25.422,06, dan Indeks Straits Times menguat 22,22 atau 0,88 ke 2.542,03.
Baca juga: IHSG BEI akhir pekan diprediksi menguat pasca pidato Gubernur The Fed
Baca juga: IHSG Jumat dibuka menguat 2,97 poin ke posisi 5.374,44
Baca juga: IHSG BEI ditutup menguat di tengah turunnya bursa saham kawasan