Bandung (ANTARA) - Dirlantas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Eddy Djunaedi mengatakan peningkatan arus yang terjadi pada arus mudik maupun arus balik yang terjadi disebabkan oleh masyarakat yang memaksimalkan momen libur Idul Adha.
"Kemarin kan Idul Fitri ada imbauan nggak boleh mudik, kalau sekarang kan nggak ada imbauan, jadi sekarang memaksimalkan benar untuk libur ini," kata Eddy saat dihubungi dari Bandung, Minggu.
Pada puncak arus balik ini, peningkatan volume kendaraan mulai nampak. Jika dibandingkan dengan momen mudik Idul Fitri, menurutnya volume kendaraan lebih banyak pada momen Idul Adha.
Sejauh ini, menurutnya polisi telah memberlakukan rekayasa lalu lintas melawan arus (contra flow) di Tol Jakarta-Cikampek, dari kilometer 65 hingga kilometer 47+100, tepatnya di kawasan Karawang.
Rekayasa itu dilakukan sejak pukul 14.00 WIB karena terjadinya peningkatan volume kendaraan. Menurut Eddy, hingga pukul 17.00 WIB pun volume kendaraan masih nampak padat, sehingga contra flow masih diberlakukan.
"Ini tadi sudah mulai ada lonjakan tinggi. Sekarang masih lumayan, masih flat sedang lah ya, tapi kepadatan mulai ada," kata Eddy.
Dalam situasi pandemi ini, Eddy mengimbau masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan meski berada di dalam kendaraan. Kemudian, ia juga mengingatkan masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan apabila beristirahat di rest area.
"Yang terpenting, jangan berhenti di bahu jalan, kalau memang merasa capek, masuk ke rest area. Kalau rest areanya tutup, masuk ke rest area berikutnya. Atau kalau nggak, ya sekalian aja keluar, exit dulu dari tol," kata Eddy.
Baca juga: Puncak arus balik jalur selatan ke Bandung terjadi hingga tengah malam
Baca juga: Petugas lakukan "contraflow" atasi kepadatan di Tol Jakarta-Cikampek
Momen Idul Adha dimanfaatkan warga hingga terjadi peningkatan arus kendaraan
Minggu, 2 Agustus 2020 19:26 WIB