Bogor (ANTARA) - Bus bantuan sebanyak 150 unit yang disediakan pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mampu mengurai kepadatan calon penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) di Stasiun Bogor pada Senin (13/7) pagi.
Dari pantauan ANTARA, bus bantuan tersebut disiapkan di Jalan Mayor Oking, di samping Stasiun Bogor, sebanyak 140 unit pada Senin (13/7) pagi dan diberangkatkan mulai pukul 05:00 WIB menuju ke sejumlah stasiun di Jakarta yakni, Stasiun Juanda, Stasiun Manggarai, Stasiun Tanah Abang, dan Stasiun Sudirman.
Calon penumpang KRL tampak yang tiba di Stasiun Bogor melalui Jalan Mayor Oking mengantri untuk menumpang bus bantuan, tapi banyak juga calon penumpang KRL masuk ke stasiun untuk berangkat kerja menggunakan KRL.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyediakan 75 unit Bus Sekolah dengan kapasitas 36 tempat duduk serta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyediakan 65 unit Bus PPD dengan kapasitas 60 tempat duduk. Sebanyak 10 unit bus lainnya disediakan Kemenhub yakni Bus Damri yang diberangkatkan dari Pool Damri di samping Mal Botani Square.
Warga Kota Bogor dan sekitarnya yang akan berangkat ke Jakarta banyak yang mengantri untuk menumpang bus. Namun sampai sekitar 70 bus, antrean penumpang sudah habis. Bahkan kondektur bus sampai ada yang berteriak menginforkan stasiun tujuan.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto yang meninjau pemberangkatan bus dan KRL mengatakan bus bantuan sangat membantu mengurai kepadatan penumpang KRL.
"Kalau pada hari Senin pekan lalu, sampai pukul 07:00 WIB penumpang KRL masih ramai. Pada Senin hari ini, sebelum pukul 07:00 WIB sudah terurai," katanya.
Bahkan, beberapa Bus PPD yang mengantri belakangan, tampak kembali ke Jakarta, dalam keadaan kosong, karena sudah tidak ada penumpang KRL yang akan menaiki bus.
Baca juga: 150 bus bantuan mampu angkut 4.500 calon penumpang KRL
Baca juga: Pemerintah bantu 150 unit bus urai antrean penumpang KRL di Stasiun Bogor
Baca juga: Antrean penumpang KRL panjang, setelah kantor banyak buka