Bekasi (ANTARA) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat mengklaim sudah tidak ada lagi pasien positif COVID-19 yang meninggal dunia sejak sebulan terakhir sementara penyebaran virus tersebut dianggap sudah terkendali.
"Angka kematian COVID-19 sudah aman, ini harus dipertahankan," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Bekasi, Selasa.
Dilansir dari laman corona.bekasikota.go.id jumlah pasien positif corona yang meninggal dunia di Kota Bekasi berjumlah 34 orang.
Sejak Maret hingga saat ini virus itu telah menjangkiti 390 penduduk Kota Bekasi di mana 341 orang dinyatakan sembuh dan 15 orang masih dirawat.
"Tidak ada lagi peningkatan angka kematian secara resmi diumumkan oleh Labkesda Dinas Kesehatan Kota Bekasi dan Lab RSUD dokter Chasbullah Abdul Majid Kota Bekasi," ucap Rahmat.
Rahmat menambahkan Pemerintah Kota Bekasi tetap melanjutkan pemeriksaan massal secara acak menggunakan rapid test maupun swab PCR untuk deteksi dini penyebaran virus corona.
"Kota Bekasi yang sekarang berstatus kuning akan berubah menjadi kota hijau dalam waktu dekat," katanya.
Perubahan status zona COVID-19 di wilayahnya bukan sebatas menebar harapan melainkan berdasarkan fakta di lapangan.
"Selain angka kematian yang tidak bertambah sebulan belakangan, tren penyebaran virus ini juga semakin menurun, pasien positifnya juga berkurang. Ini harus terus kita pertahankan dengan tetap disiplin patuhi protokol kesehatan dan jangan kasih kendur," kata dia.
Baca juga: Kabupaten Bekasi siagakan Mang Jaka untuk hadapi pandemi COVID-19
Baca juga: Pasien positif COVID-19 di Kabupaten Bekasi tinggal 10 orang
Pemkot Bekasi klaim tidak ada pasien COVID-19 meninggal sebulan terakhir
Selasa, 30 Juni 2020 19:48 WIB