Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Sukabumi fokus menyosialisasikan protokol kesehatan maksimal pencegahan COVID-19 menjelang penerapan adaptasi kehidupan baru (AKB) atau new normal di pasar tradisional dan modern di Kota Sukabumi, Jawa Barat.
"Pasar merupakan salah satu tempat yang selalu ramai dikunjungi masyarakat untuk membeli berbagai kebutuhan pokok maupun non-pokok, sehingga kami mengintensifkan sosialisasi ini baik kepada pedagang maupun pengunjung," kata Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi di Sukabumi, Selasa.
Menjelang perayaan Idul Fitri aktivitas masyarakat di pusat perdagangan khususnya membludak karena banyak warga yang membeli berbagai kebutuhan untuk perayaan besar keagamaan bagi umat Islam tersebut.
Selain itu, padatnya pasar pada saat itu karena Kota Sukabumi merupakan salah satu daerah pusat perbelanjaan, sehingga banyak warga dari luar daerah yang datang untuk membeli berbagai kebutuhan.
Baca juga: Tiga pasar di Kabupaten Cirebon kembali ditutup
Untuk saat ini aktivitas di pasar relatif normal, namun demikian pihaknya masih melihat ada beberapa warga yang tidak menerapkan protokol kesehatan seperti tidak menggunakan masker dan langsung diberikan teguran.
"Tidak hanya pasar, kami juga mengimbau seluruh warga untuk menerapkan protokol kesehatan maksimal seperti selalu menggunakan masker, tidak berkerumun atau menjauhi keramaian, tetap di rumah jika tidak ada yang penting dan selalu melaksanakan program perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)," tambahnya.
Sosialisasi ini dihadiri unsur Forkopimda lainnya seperti Kapolres Sukabumi Kota AKBP Sumarni dan Dandim 0607 Kota Sukabumi Letkol (Inf) Danang Prasetyo Wibowo yang langsung melakukan tinjauan di Pasar Pelita dan Harun Kabir.
Baca juga: Wali Kota Bekasi jelaskan nomal baru kepada pengelola pasar dan mal
Selain itu, ketiga pimpinan dari instansi berbeda tersebut membagikan masker kepada pengunjung dan warga pasar yang kedapatan masih tidak disiplin menggunakan masker pelindung wajah itu di masa pandemi COVID-19.
Sementara itu, AKBP Sumarni mengatakan pihaknya mendukung pemerintah dalam upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19 seperti ikut melakukan sosialisasi dan menyiagakan personel baik di daerah perbatasan maupun, pusat keramaian dan lainnya.
Pihaknya juga menggandeng alim ulama, tokoh pesantren dan agama untuk bersama-sama mensosialisasikan pencegahan virus yang bisa menyebabkan kematian ini.
Baca juga: Empat pedagang positif corona, Pasar Cisalak Depok ditutup sementara