Jakarta (ANTARA) - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengatakan seluruh masyarakat dituntut untuk mampu beradaptasi karena pandemi COVID-19 belum akan berakhir dalam waktu singkat.
Hingga saat ini, kata Doni di Jakarta, Senin, vaksin dan obat spesifik COVID-19 belum ditemukan dan belum ada kepastian kapan vaksin akan ditemukan.
"Kita dituntut untuk bisa beradaptasi, kita dituntut untuk selalu mengikuti protokol kesehatan," katanya dalam konferensi video di Kantor Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta.
Oleh karena itu, Doni mengatakan masyarakat harus senantiasa mengikuti protokol kesehatan agar bisa terhindar dari penularan COVID-19.
Protokol kesehatan itu, kata dia, antara lain memakai masker, menjaga jarak dan sering mencuci tangan.
Baca juga: Warga wajib ikuti tes COVID-19 sebelum bepergian
Sementara Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan mencuci tangan dan menjaga jarak lebih dari 1 meter merupakan bagian dari upaya untuk memutus mata rantai penularan COVID-19.
Yurinato menuturkan faktor pembawa penyakit COVID-19 adalah manusia. Virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 yang berada di dalam manusia yang terinfeksi akan tumbuh dan menjadi banyak di sepanjang saluran pernapasan, mulai dari rongga hidung, mulut sampai dengan ke paru-paru.
Virus itu akan mudah keluar dari orang yang sakit melalui droplet atau percikan yang keluar pada saat batuk, bersin dan berbicara.
Menurut Yurianto, droplet tersebut bisa menyebar sampai dengan radius lebih dari satu meter. Oleh karenanya, penting menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
Baca juga: Doni Monardo minta masyarakat bersiap hidup dengan COVID-19
Droplet tersebut bisa terhirup orang-orang di sekitar atau jika mengenai benda-benda di sekitarnya, maka benda tersebut akan tercemar virus COVID-19.
"Secara tidak sadar disentuh oleh orang lain maka akan terjadi perpindahan dari virus ini melalui dropletnya ke tangan orang itu dan apabila dia tidak mencuci tangan dengan menggunakan sabun kemudian memegang mulut, hidung dan mata, maka besar sekali kemungkinannya untuk menularkan kepada orang yang bersangkutan," ujar Yurianto.
Masyarakat juga selalu diingatkan untuk tidak keluar rumah. Jika terpaksa keluar rumah, maka harus menggunakan masker. Dan saat tiba di rumah, segera membersihkan diri dan mengganti pakaian.
Baca juga: Doni Monardo kaji potensi arus balik di tengah pandemi COVID-19