Depok (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Jawa Barat sudah melakukan tracing atau pelacakan ke keluarga para tenaga kesehatan RSUD Depok yang terkonfirmasi positif corona atau COVID-19, untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Keluarganya sudah kami tracing, dan untuk tenaga kesehatan tersebut yang memiliki orang tua di rumahnya tidak kami izinkan untuk isolasi mandiri," kata Wali Kota Depok Mohammad Idris di Depok, Sabtu.
Untuk itu kata dia seluruh tenaga kesehatan yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok akan dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) yang lengkap. Komitmen tersebut dilakukan guna mencegah penyebaran COVID-19 di RSUD Depok sebagai rumah sakit rujukan COVID-19.
Dikatakannya, para tenaga kesehatan yang diberikan APD lengkap termasuk petugas yang memeriksa tekanan darah pasien serta petugas yang bekerja di Instalasi Gawat Darurat (IGD), ataupun rawat inap RSUD Depok.
"Penambahan Pasien Dengan Pengawasan (PDP) dan terkonfirmasi positif cukup signifikan jumlahnya. Lalu kini ditambah tenaga kesehatan RSUD Depok positif sejumlah 15 orang. Maka ini akan menjadi perhatian bersama khususnya mengenai kelengkapan APD," katanya.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok Jawa Barat menutup sementara pelayanan poliklinik selama 14 hari ke depan, mulai dari tanggal 22 Mei hingga 8 Juni 2020 karena adanya 15 tenaga kesehatan yang positif terkena COVID-19 itu.
Baca juga: 15 tenaga kesehatan positif COVID-19, RSUD Depok tutup sementara poliklinik
Baca juga: Pemkot Depok sampaikan Maklumat Bersama terkait perayaan Idul Fitri