Jakarta (ANTARA) - Di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, tidak ada lagi kasus parah COVID-19, sedangkan Provinsi Heilongjiang saat ini telah menjadi hotspot baru penularan wabah mematikan itu di China.
Pasien terakhir yang dalam kondisi parah di Wuhan telah dinyatakan sembuh pada Jumat (24/4) sehingga tidak ada lagi pasien yang parah, demikian pernyataan juru bicara Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) Mi Feng kepada pers.
Sejak Kamis (23/4) di Provinsi Hubei yang sempat menjadi episentrum COVID-19 sudah tidak ada lagi kasus baru.
Baca juga: Karyawan Starbucks di Guangzhou positif, 2.300 pelanggan dites COVID-19
Kamis itu merupakan hari ke-20 berturut-turut di Provinsi Hubei tidak ada laporan kasus baru, demikian Mi.
Sehingga pada Kamis itu pula kasusnya menurun menjadi 47 dan merupakan yang pertama kali di bawah angka 50 kasus.
Dalam 10 hari terakhir, jumlah kasus COVID-19 impor menurun secara bertahap, meskipun masih ada laporan warga lokal tertular setelah kontak langsung dengan kasus impor.
NHC menjamin semua upaya, meliputi pelacakan orang yang diduga positif dan orang tanpa gejala, telah dilakukan untuk meminimalkan potensi risiko penularan.
Baca juga: AS desak China menutup permanen pasar basah satwa liar
Mi juga menyebutkan bahwa Provinsi Heilongjiang yang berbatasan langsung dengan Rusia saat ini menjadi hotspot baru COVID-19 di China.
Namun tidak ada laporan kematian warga wilayah timur laut daratan China yang positif COVID-19 itu hingga Sabtu pagi.
Di Beijing terdapat tambahan tiga kasus, dua di antaranya kasus impor, sedangkan satu lainnya merupakan warga lokal.
Hingga Sabtu pagi di tersisa 720 kasus impor, termasuk 25 pasien dalam kondisi kritis, dan 14 kasus terduga COVID-19.
Sementara dari total 1.629 kasus impor yang pernah ada di China, sebanyak 909 orang pasien sudah diizinkan meninggalkan rumah sakit, demikian data NHC yang dikutip sejumlah media setempat.
Baca juga: Petugas medis di China diprioritaskan dapat suntikan vaksin COVID-19