Ljubljana (ANTARA) - Slovenia, Senin, akan mulai meringankan pembatasan yang telah diberlakukan sejak pertengahan Maret untuk mengendalikan penyebaran virus corona baru, kata pemerintah Kamis malam.
Slovenia, yang berbatasan dengan Italia, Austria, Hongaria dan Kroasia, sejauh ini telah mengkonfirmasi 1.268 kasus virus corona dan 61 orang telah meninggal. Rabu adalah hari pertama sejak 29 Maret dengan tidak ada laporan kematian terkait virus corona.
Slovenia telah menutup semua toko, kecuali toko makanan dan obat-obatan. Sebuah pernyataan pemerintah mengatakan bahwa sebagian besar toko, termasuk yang menjual furnitur, mobil, sepeda dan bahan konstruksi serta bengkel mobil akan dibuka mulai 20 April.
Baca juga: Ribuan toko di Austria buka kembali setelah longgarkan "lockdown"
Penata rambut, salon kecantikan dan pusat perawatan hewan peliharaan akan dibuka pada 4 Mei, kata pemerintah.
Sekolah, taman kanak-kanak, universitas, perpustakaan dan lembaga budaya tetap ditutup, sementara transportasi umum terus ditangguhkan.
Warga masih diwajibkan mengenakan masker di toko-toko dan tidak diperbolehkan bersosialisasi di ruang publik. Mereka juga tidak diizinkan untuk pindah ke luar kota mereka sendiri kecuali jika mereka perlu pergi bekerja, ke dokter atau dalam beberapa kasus luar biasa lainnya.
Negara yang berorientasi ekspor itu, yang ekonominya tumbuh 2,4% tahun lalu, memperkirakan PDBnya berkontraksi setidaknya 6% tahun ini karena penguncian. Dana Moneter Internasional pada Selasa memperkirakan bahwa ekonomi Slovenia akan menyusut sebesar 8% tahun ini.
Sumber: Reuters
Baca juga: Krisis obat virus corona mengancam Uni Eropa
Slovenia akan longgarkan karantina nasional virus corona
Jumat, 17 April 2020 10:53 WIB