Depok (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Depok, Jawa Barat memantau 131 Orang Tanpa Gejala (OTG) virus corona yang dikhawatirkan bisa menularkan kepada orang lain.
"Orang Tanpa Gejala (OTG) berjumlah 131 orang, semuanya masih dalam pemantauan kami," kata Wali Kota Depok Mohammad Idris di Depok, Kamis.
Informasi data perkembangan COVID-19 per tanggal 2 April 2020 di Kota Depok, yaitu data kasus yang terkonfirmasi positif berjumlah 50 orang, sembuh 10 orang dan 5 orang meninggal dunia.
Baca juga: Wali Kota Depok: Hasil rapid test positif dilanjutkan pemeriksaan swab
Selanjutnya Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 417 orang, selesai 48 orang dan masih dalam pengawasan 369 orang.
Sedangkan Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 1.603 orang, selesai 229 orang dan masih dalam pemantauan 1.374 orang.
Idris mengatakan untuk PDP yang meninggal saat ini berjumlah 18 orang, status PDP tersebut merupakan pasien yang belum bisa dinyatakan positif atau negatif, karena harus menunggu hasil PCR, yang datanya hanya dikeluarkan oleh PHEOC (Public Health Emergency Operating Center) Kemenkes RI.
Wali Kota mengatakan bagi warga yang melakukan isolasi mandiri tentunya akan diberikan bantuan logistik selama 14 (empat belas) hari, dengan mekanisme akan dikirim oleh petugas, bekerja sama dengan kelurahan dan nantinya dengan Satgas Kampung Siaga COVID-19.
"Untuk pengawasan yang terkonfirmasi positif, ODP, PDP saat ini dilakukan oleh Tim Pemantau Lapangan, Camat, Lurah dan nantinya melibatkan Satgas Siaga Kampung Siaga COVID-19," katanya.
Baca juga: Sejumlah pusat perbelanjaan tutup sementara di Depok
Idris menjelaskan terkait pemakaman jenazah COVID-19 sudah ditentukan protokol penguburan jenazah mengikuti protokol dari pemerintah. Bagi yang terkonfirmasi positif, PDP dan ODP yang meninggal di rumah, untuk pemulasaraan jenazah dapat menghubungi RSUD Kota Depok.
Baca juga: Cegah corona, pasar tradisional Depok terapkan belanja daring