Cirebon (ANTARA) - Manajer Humasda PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 3 Cirebon, Jawa Barat, Luqman Arif mengatakan dari 1 Maret hingga 1 April 2020 terdapat 15.218 calon pengguna jasa yang membatalkan tiket perjalanan, sebagai dampak COVID-19.
"Secara total terhitung sejak tanggal 1 Maret hingga 1 April 2020, di wilayah Daop 3 Cirebon ada sebanyak 15.218 pembatalan tiket KA untuk keberangkatan sampai dengan 90 hari ke depan," kata Luqman di Cirebon, Kamis.
Menurutnya pembatalan tiket akibat ada kebijakan pengurangan perjalanan KA, serta kondisi pandemi corona atau COVID-19 yang terjadi saat ini.
Baca juga: KAI Cirebon batasi kapasitas penumpang hingga 50 persen
Pembatalan yang dilakukan oleh para pengguna jasa lanjut Luqman, baik melalui loket stasiun maupun dengan daring atau "online".
"Kami kembalikan bea tiket secara penuh 100 persen di luar bea pesan," ujarnya.
PT KAI mengimbau masyarakat melakukan pembatalan tiket secara online menggunakan aplikasi KAI Access yang ada pada smartphone.
Baca juga: Dampak COVID-19, jumlah penumpang KAI Cirebon turun 47 persen
Hal ini guna mempermudah pembatalan tiket KA, karena kata Luqman kalau menggunakan aplikasi KAI Access tidak perlu datang ke loket stasiun.
"Beli tiket di manapun, misalkan pembelian melalui stasiun atau channel penjualan resmi lainnya, calon penumpang tetap bisa melakukan pembatalan di aplikasi KAI Access," katanya.
Baca juga: KAI batalkan belasan perjalanan KA Argo Cheribon hingga Mei 2020