Jakarta (ANTARA) - Yayasan Jack Ma dan yayasan Alibaba merilis pedoman digital penanganan wabah COVID-19 bagi para tenaga medis dan fasilitas kesehatan dalam berbagai bahasa, termasuk Indonesia.
Pedoman tersebut memuat pelajaran dan pengalaman penting dari para dokter, tenaga medis, dan staf Rumah Sakit Rujukan Utama Fakultas Kedokteran Universitas Zhejiang yang berada di garda terdepan dalam penanganan COVID-19 serta berperan penting dalam mengurangi penyebaran virus itu di China.
Pedoman tersedia untuk para tenaga medis profesional secara global di https://covid-19.alibabacloud.com/, bunyi siaran pers Alibaba Group yang diterima ANTARA, Sabtu.
Tahap pertama bantuan perlengkapan medis esensial untuk penanganan virus corona baru dari kedua yayasan tersebut telah mendarat di Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (27/3).
Paket tersebut merupakan bagian dari donasi perlengkapan medis kepada empat negara di Asia Tenggara, yakni Thailand, Malaysia, Indonesia, dan Filipina, yang diumumkan pada Kamis (19/3).
Keempat negara tersebut akan menerima sejumlah perlengkapan medis dengan total dua juta helai masker, 150.000 set alat tes, 20.000 potong baju pelindung, dan 20.000 set pelindung wajah.
Tahap sumbangan berikutnya direncanakan tiba di Jakarta dalam waktu dekat.
"Kami berharap donasi ini dapat membantu upaya Indonesia dalam melindungi para petugas medis yang menjadi garda terdepan dalam melayani masyarakat dan meningkatkan skala pengetesan yang lebih luas. Kita semua harus membantu upaya global untuk mengatasi COVID-19. Tantangan logistik pengiriman tetap ada, namun kami akan menuntaskannya dan melakukannya sesegera mungkin," demikian pernyataan Jack Ma Foundation.
Jack Ma Foundation didirikan pada 15 Desember 2014 oleh pendiri Alibaba Group, Jack Ma, dengan menitikkan perhatian pada bidang pendidikan, kewirausahaan, kepemimpinan perempuan, dan lingkungan.
Jack Ma Foundation sejauh ini mendukung berbagai proyek di seluruh dunia, termasuk Program Pendidikan Pedesaan Jack Ma, Prakarsa Hadiah Netpreneur Afrika, Program Beasiswa Ma & Morley, dan Queen Rania Foundation dari Yordania.
Jack Ma Foundation juga menyatakan komitmen untuk memberdayakan pendidik pedesaan, pengusaha, anak-anak pedesaan, pebisnis muda, dan kaum perempuan.
Sementara itu, Alibaba Foundation, yang didirikan pada Desember 2011, bertujuan untuk menciptakan budaya yang menggugah individu agar terlibat dalam filantropi dan berkontribusi secara tulus kepada masyarakat sipil dan alam.
Aspek pendanaan utamanya mencakup perlindungan air, membangun kepedulian lingkungan, dan pengembangan organisasi hijau.
Baca juga: Jack Ma akan donasi 500 ribu alat tes corona dan 1 juta masker ke AS
Baca juga: Kekayaan Jack Ma terus bertambah jadi Rp545 triliun
Yayasan Jack Ma dan Alibaba rilis pedoman digital COVID-19 berbahasa Indonesia
Sabtu, 28 Maret 2020 17:55 WIB