Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat belum memiliki alat tes cepat guna mendeteksi COVID-19 terhadap empat orang pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia(HIPMI) setempat, sehingga mereka menjalani isolasi di rumah dan menunda tes.
Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Cianjur Yusman Faisal di Cianjur, Kamis mengatakan empat pengurus HIPMI Cianjur dipantau secara intensif oleh tim dari Dinkes Cianjur.
Baca juga: Negatif COVID-19, 25 senior Hipmi Jawa Barat
"Sampai saat ini, Dinkes Cianjur belum memiliki alat untuk tes COVID-19, sehingga empat pengurus HIPMI Cianjur, akan menjalani isolasi mandiri dan diambil sampel darahnya untuk diuji di laboratorium," katanya.
Keempat orang tersebut masuk dalam kategori A yang harus segera dites, sambil menunggu diberlakukan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing dan tetap diawasi.
"Kami masih menunggu hasil lab, kalau sudah keluar dan dinyatakan negatif kami akan segera umumkan dan beritahukan pada yang bersangkutan. Untuk alat tes cepat, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemprov Jabar," katanya.
Ketua HIPMI Cianjur Helmi Permana Hadi mengatakan keempat orang pengurus yang sempat hadir dalam Musda HIPMI Jabar, hingga saat ini masih dalam kondisi stabil dan sehat, namun masih menjalani isolasi rumah.
Ia menjelaskan sempat terkejut ketika Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, dalam imbauanya mengatakan pengurus HIPMI yang hadir dalam musda masuk dalam kategori A dan ODP COVID-19 dan diminta melakukan rapid tes.
"Kami sudah mendesak agar segera dicek kesehatan, tapi Dinkes belum memiliki alatnya, sehingga kami diminta untuk menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing dan sudah diambil sampel darah," katanya.
Dia berharap kondisi kesehatan mereka yang dalam hadir dalam musda termasuk perwakilan dari Cianjur, tidak terpapar COVID-19 yang menimpa Wakil Wali Kota Bandung yang hadir dalam kegiatan tersebut.
"Untuk antisipasi kami tetap menempuh prosedur dari Dinas Kesehatan untuk isolasi mandiri," katanya.
Baca juga: Tempat hiburan di Cianjur tutup antisipasi penyebaran COVID-19