Bandung (ANTARA) - Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Barat mencatat sekitar 200 agen wisata umrah terdampak kebijakan Arab Saudi terkait penghentian pelayanan sementara umrah akibatmerebaknya virus corona.
Kabid Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama Wilayah Jawa Barat Ajam Mustajam mengatakan saat ini memang waktu keberangkatan umrah sehingga kemungkinan kebijakan itu berdampak bagi puluhan ribu calon jamaah umrah.
"Kisaran hampir 200 travel, untuk jamaah saya belum bisa memastikan angkanya tapi di bulan Rajab ini tren-nya memang naik, termasuk di bulan puasa dan libur sekolah," kata Ajam di Bandung, Jumat.
Dia mengatakan pihaknya telah diminta Kemenag pusat untuk mendata agen umrah terlebih dahulu karena banyak agen yang telah memesan tiket sebelum ada kebijakan tersebut.
"Kemungkinan sudah ada yang booking transportasi dan akomodasi jauh-jauh hari sebelum ada larangan," katanya.
Menurutnya, belum ada instruksi teknis secara langsung terkait penanganan kendala wisata umrah tersebut. Soal ganti rugi, akan ditangani oleh pihak agen umrah karena pihak Kemenag hanya memberi bantuan secara perlindungan hukum.
"Ganti rugi dan semacamnya itu ada di pihak travel karena hampir 100 persen umrah diselenggarakan oleh swasta," katanya.
Dengan demikian, ia berharap masyarakat dapat mengerti terkait kebijakan tersebut karena kebijakan itu diberlakukan untuk mengantisipasi virus corona yang juga ditujukan kepada para jamaah dari luar Arab.
"Sejauh ini belum ada (keluhan dari masyarakat), karena ini kan sudah kebijakan Arab Saudi yang tujuannya untuk menyelamatkan semua pihak," kata dia.
Baca juga: Agen travel umrah di Cirebon jadwal ulang keberangkatan jamaah
Baca juga: Asita sebut sejumlah calon jamaah umrah Jabar sudah tak bisa berangkat